Network
Cianjurpedia.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ingin himbauan 3M seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, ditambah lagi dengan himbauan menghindari kerumunan. Sehingga menjadi 4M.
"Saya sering komplain, mohon maaf, dengan bahasa 3M. Saya enggak 'sreg'. Maunya 4M, memang harusnya 4M," ujar Tito saat menjadi pembicara dalam ajang penghargaan Innovative Government Awards (IGA) 2020, Jumat (19/12/2020).
Menurut Mendagri, himbauan menghindari kerumunan itu sering terlupakan oleh masyarakat, padahal yang paling rentan dalam penularan COVID-19 adalah kerumunan.
Baca Juga: Kisah Dibalik Nama Jalan Asep Berlian Kota Bandung
"Ini nih yang paling bahaya, ya kerumunan ini. Jadi, harus menghindari kerumunan," tegasnya.
Tito mengungkapkan, Kemendagri telah mengunakan terminologi 4M itu. Ia menyebut, jajarannya tidak lupa untuk menghindari kerumunan dalam setiap aktivitas mereka di luar rumah.
Baca Juga: Italia Berlakukan Lockdown Saat Natal dan Tahun Baru
Apalagi dalam beberapa hari terakhir, lanjut Tito, yang paling banyak terjadi adalah kerumunan massa, salah satunya kerumunan kegiatan demonstrasi.
Baca Juga: 10 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri
"Demo tetap bisa dilaksanakan, tapi harus adaptif dengan situasi pandemi. Demo yang sampai ribuan orang itu jadi 'superspreader', Covid-19 menyebarnya jadi sangat besar sekali. Kalau menurut saya, batasi saja 50 orang," ujarnya.
