Network
Cianjurpedia.com - Keterbatasan fisik ternyata tidak menjadi hambatan untuk berkarya dan berkreasi. Hal ini terbukti dari busana indah yang diperagakan para model. Busana tersebut adalah rancangan karya para penyandang disabilitas dari Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kota Solo, yang tergabung dalam Komunitas Self Help Group (SHG).
Peragaan busana bertema ‘Difabel Bisa Berkarya’ ini digelar di pendopo setempat. Gelaran peragaan busana ini adalah kegiatan penutupan pelatihan jahit yang telah dilaksanakan selama dua bulan, sejak awal Januari 2021.
Terdapat 12 rancangan busana yang ditampilkan dari 12 orang desainer anggota Self Help Group (SHG), berupa beragam jenis, mulai dari baju kebaya, baju pesta, baju kantor, kemeja pria, dan kemeja koko.
Mismiyati, pelatih dari rumah batik MIS Batik Collection mengatakan, pelatihan ini bermanfaat agar mereka bisa berpenghasilan dari rumah masing - masing meski memiliki keterbatasan. “Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, sulit sekali bagi difabel mencari rizki. Harapan saya kedepannya, para difabel yang mendapatkan pelatihan ini bisa menjadi orang - orang yang sukses dan bisa mendirikan konveksi, atau punya butik”, tukasnya.
Selain mendapatkan pelatihan menjahit gratis dari Darul Tauhid (DT) Peduli Solo, Windari Kurnia Handayani, Satgas Pemberdayaan Darul Tauhid (DT) Peduli Solo mengatakan para anggota SHG juga mendapatkan modal, salah satunya berupa mesin jahit. Selain itu, “SHG sendiri juga akan mendapatkan pelatihan berupa pemasaran, publikasi. Diharapkan melalui kegiatan ini, para difabel bisa menghasilkan karya untuk seterusnya. Kita memberikan bantuan berupa pembinaan, dan membantu permodalannya juga. Harapannya seluruh masyarakat dapat membantu para difabel ini”, tambahnya.
Selain peragaan busana karya para difabel, acara juga dimeriahkan dengan iringan organ tunggal dari anggota YPAC Solo, yang membawakan sejumlah lagu.***
