Cianjurpedia.com - Hingga hari ketiga paska erupsi Gunung Semeru, sebanyak lima belas korban ditemukan meninggal dunia dan dua puluh tujuh lainnya masih hilang.
Dari jumlah yang meninggal dunia tersebut, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Data tersebut berdasarkan laporan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru hingga hari ini Senin 6 Desember 2021 pukul 11.10 WIB, sebagaimana dikutip dari laman bnpb.go.id.
Baca Juga: Ralf Rangnick Terkesan dan Senang Respon Pemain MU dengan Strategi Baru
Selain mengakibatkan korban jiwa, bencana erupsi Semeru juga menimbulkan sejumlah kerusakan di sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.
Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang).
Akibatnya, sebanyak 5.205 jiwa terdampak dengan 1.707 orang harus mengungsi karena tidak memiliki tempat tinggal lagi. Titik pengungsian saat ini tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Candipuro, Pronojiwo dan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Wilayah DKI Jakarta Hari Ini Senin 6 Desember 2021
Hingga artikel ini diterbitkan, Posko Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang meletus pada Sabtu 4 Desember siang. ***