Sedangkan reaksi sistemik yang dimaksud meliputi sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot dengan tingkat keparahan grade 1-2.
Selanjutnya, berdasarkan kajian aspek imunogenisitas, terjadi peningkatan respon imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti-IgG masing-masing sebesar 8,4 kali dan 8 kali lipat dibandingkan sebelum pemberian booster.
Ia menyatakan respon imun setelah pemberian booster vaksin Sinopharm lebih tinggi dibandingkan respon imun yang dihasilkan pada saat vaksinasi primer.
“Persetujuan EUA vaksin Sinopharm ini menambah alternatif vaksin booster homologus untuk platform inactivated virus,” terangnya.***