Terburuk di Dunia, Indeks Kualitas Udara Jakarta Capai 193 Hari Ini, Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar

- 20 Juni 2022, 09:33 WIB
 Terburuk di Dunia, Indeks Kualitas Udara Jakarta Mencapai 193 Senin Ini, Tetap Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar Ruangan.
Terburuk di Dunia, Indeks Kualitas Udara Jakarta Mencapai 193 Senin Ini, Tetap Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar Ruangan. /Pexels/Tom Fisk

Sementara itu, PM2.5 ini mengacu pada materi mikroskopis tertentu dengan diameter 2,5 mikrometer atau kurang, dengan berbagai efek merugikan pada kesehatan manusia dan lingkungan, dan karena itu merupakan salah satu polutan utama yang digunakan dalam menghitung kualitas udara kota atau negara secara keseluruhan.

Berdasarkan analisa BMKG, tingginya konsentrasi PM2.5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi baik yang berasal dari sumber lokal maupun regional.

Mulai dari transportasi dan residensial hingga berasal dari kawasan industri dekat dengan Jakarta.

Baca Juga: Jemaah Calon Haji Wajib Perhatikan Hal Berikut Selama Menjalani Rangkaian Ibadah Haji, Waspada Suhu Panas

Selain itu, proses pergerakan polutan udara seperti PM2.5 juga dipengaruhi oleh pola angin yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

Angin yang membawa PM2.5 dari sumber emisi dapat bergerak menuju lokasi lain sehingga menyebabkan terjadinya potensi peningkatan konsentrasi PM2.5.

Kemudian faktor lainnya yang mempengaruhi peningkatan PM2.5 yaitu tingginya kelembapan udara yang menyebabkan peningkatan proses adsorpsi atau perubahan wujud dari gas menjadi partikel. 

Proses ini menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi PM2.5 yang difasilitasi oleh kadar air di udara.***

Halaman:

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah