Remaja Rentan Terkena Kanker Serviks Akibat Seks Bebas

- 18 Agustus 2022, 14:52 WIB
remaja yang sering melakukan hubungan seks rawan terkena kanker leher rahim atau serviks dapat menyebabkan kematian.
remaja yang sering melakukan hubungan seks rawan terkena kanker leher rahim atau serviks dapat menyebabkan kematian. /Pixabay.com/Sasint


Cianjurpedia.com – Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Dwi Listya Wardhani mengatakan remaja yang sering melakukan hubungan seks rawan terkena kanker leher rahim atau serviks dapat menyebabkan kematian.

Dwi Listya menjelaskan kanker serviks merupakan kanker yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV).

“Pria dan wanita yang telah melakukan hubungan seksual turut berisiko terinfeksi HPV. Terutama yang pernah melakukan hubungan intim saat remaja (usia belasan tahun),” ucap Listya di Hotel Pusat Informasi Haji Batam Center.

Menurut dia, usia minimal wanita saat melakukan hubungan seksual adalah 21 tahun, itu pun harus dilakukan setelah ada ikatan dalam pernikahan.

Baca Juga: Netizen Soroti Thariq Kasih Cincin ke Fuji, Lanjut ke Jenjang Lebih Serius?

“Jika dilakukan sebelum usia matang, maka akan sangat berisiko terkena serviks,” lanjut Dwi Listya.

Berdasarkan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Dwi, 490.000 wanita di seluruh dunia diagnosis kanker serviks setiap tahun, bahkan hampir setengahnya meninggal dunia.

Dan ini juga harus menjadi perhatian pada para remaja agar tak menjadi korban berikutnya, lanjut Dwi Listya.

“Remaja harus punya sikap, jangan sampai terjebak pada pergaulan bebas,” ucap dia.

Baca Juga: Spoiler Extraordinary Attorney Woo Episode Terakhir, Keputusan Akhir Woo Young Woo Soal Cinta dan Pekerjaannya

Survei Komisi Perlindungan Anak pada 2010 kepada 4,500 remaja di 12 kota besar seluruh Indonesia menemukan 93 persen remaja pernah berciuman, 62,7 persen sudah melakukan hubungan seksual dan 21 persen remaja telah melakukan aborsi.

“Tidak jarang, seorang wanita justru meninggal saat melakukan aborsi. Semua itu bisa dicegah, kuncinya bentengi diri dan hindari seks bebas,” ucap Dwi Listya.***

Editor: Sutrisno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x