Cianjurpedia.com – Setelah sempat membuat banyak netizen geram akan aksinya mendaftarkan brand Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Baim Wong akhirnya mencabut pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) tersebut.
Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga ikut memberikan tanggapan dan menyarankan agar suami dari Paula Verhoeven itu mencabut pendaftaran HAKI brand Citayam Fashion Week.
Hari ini, Selasa, 26 Juli 2022, Baim Wong akhirnya memberikan pernyataan melalui unggahan video di Instagram dan juga melalui channel YouTube pribadinya.
Dalam video unggahannya tersebut, ayah dari Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong itu mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat dan semua pihak.
Baca Juga: Tim Mabes Polri akan Berangkat ke Jambi untuk Melakukan Autopsi Ulang Brigadir J
Baim juga menuliskan permintaan maaf dalam caption unggahannya di Instagram.
“Maaf saya tidak ada niat mengambil hak orang lain,” tulisnya.
Ia juga menyebutkan bahwa ide tersebut sepenuhnya berasal dari dirinya dan memohon agar masyarakat tidak menyalahkan tim dan sang istri.
Dalam video tersebut, artis berusia 41 tahun itu juga menyatakan akan mencabut pendaftaran HAKI brand Citayam Fashion Week.
"Kita mau melepaskan karena menurut saya, nggak mau jadi kayak seperti ini ya, nggak ada niat kita untuk, tadi juga berpikiran akan dibikin HAKI bareng-bareng juga sama mereka, cuma saya bilang, daripada berkelanjutanlah, saya bisa bilang nggaklah. Karena kita juga niatnya tidak ke sana sama sekali," jelas Baim Wong.
“Mudah-mudahan permintaan maaf saya ini didengarkan oleh kalian semua, dan juga buat orang-orang petinggi politik atau siapa pun, tokoh-tokoh, maaf sekali ya, kalau misalkan saya itu ada tindakan yang menurut mereka semua merugikan,” ucapnya dalam video singkat itu.
Baca Juga: Terkait Klaim Citayam Fashion Week oleh Baim Wong, Wagub DKI: Tak Bisa Main Klaim
Sebagai informasi tambahan, Citayam Fashion Week adalah sebuah fenomena yang kini tengah muncul di masyarakat karena dilatarbelakangi oleh para remaja yang sebagian besar berasal dari Citayam, Bojong Gede, dan Depok yang melakukan aktivitas ‘nongkrong’ di pusat kota Jakarta, tepatnya di area Dukuh Atas.
Dalam aktivitas ‘nongkrong’ tersebut, para remaja ini kerap menggunakan busana yang khas dan unik, seperti kaus oversized, celana gombrong, hingga atasan model crop top.
Para remaja tersebut lantas mengunggah kegiatan dan outfit mereka di media sosial hingga akhirnya viral dan menarik perhatian banyak pihak.***