Network
Cianjurpedia.com – Manajer Manchester City Pep Guardiola jarang melakukan kesalahan tetapi dia disalahkan karena timnya kehilangan dua gol Inggris kedua berturut-turut usai kalah dramatis 2-1 dari Manchester United di final Piala FA, Sabtu malam WIB.
Seminggu setelah meraih gelar Liga Premier keempat yang belum pernah terjadi sebelumnya berturut-turut, City adalah favorit besar untuk berjalan melewati rival Manchester United.
Tapi 35 pertandingan tak terkalahkan mereka di semua kompetisi akhirnya terpatahkan usai gol babak pertama oleh remaja Alejandro Garnacho dan Kobbie Mainoo terbukti cukup bagi Setan Merah untuk mengakhiri musim mengecewakan mereka dengan sangat tinggi.
Baca Juga: Gelar Piala FA Bisa Jadi Kado Perpisahan Termanis Ten Hag Dengan Manchester United
"Selamat kepada Manchester United karena telah memenangkan Piala FA. Saya pikir rencana permainan saya tidak bagus," Guardiola, yang telah memenangkan 15 trofi utama untuk City sejak mengambil alih pada 2016, mengatakan kepada wartawan.
"Babak kedua jauh, jauh lebih baik. Kami lebih intens, sebagian karena kami tertinggal 2-0 dan tidak akan rugi. Itu adalah pertandingan yang ketat.
"Secara umum, itu adalah kinerja yang baik mengingat final, tetapi kadang-kadang ini terjadi. Kami tidak bermain melawan United, kami bermain untuk diri kami sendiri."
Guardiola memilih untuk mengubah pasangan pertahanan tengahnya dengan John Stones kembali bersama Nathan Ake tetapi timnya tampak sangat rentan karena rencana United untuk menyerang dengan cepat saat istirahat berhasil.
