Sejarah Masjid Nabawi, Masjid Kedua yang Dibangun Nabi Muhammad SAW

17 Februari 2022, 19:15 WIB
Masjid Nabawi Madinah /Pixabay/Konevi//

Cianjurpedia.com - Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi, merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.

Selain memiliki keistimewaan dan berbagai keutamaan, masjid yang berdiri tahun 622 M itu juga menjadi bagian dari sejarah panjang peradaban Islam.

Awalnya Masjid Nabawi merupakan ruang terbuka berbentuk bujur sangkar, berukuran panjang 70 hasta dan lebar 60 hasta atau sekitar 35×30 meter.

Baca Juga: Masjid-Masjid Bersejarah di Sekitar Nabawi, Erat Kaitannya Dengan Kisah Rasulullah dan Para Sahabat

Atapnya dibuat dari daun dan pelepah kurma, sebagian lainnya terbuka. Temboknya terbuat dari batu bata dan tanah liat yang dikeringkan.

Sementara itu, pilar-pilarnya terbuat dari kayu batang pohon kurma yang sederhana.

Saat itu di bagian selatan, terdapat pula Suffah, semacam ruang serbaguna yang biasanya dijadikan tempat singgah dan menginap sahabat nabi yang tidak memiliki rumah.

Sementara itu bilik tempat tinggal istri Nabi didirikan di bagian barat dinding masjid, sehingga dalam perkembangannya, perluasan masjid selalu ke arah timur.

Masjid Nabawi dibangun pada bulan Rabiul Awal, ketika Rosulullah SAW tiba di Madinah. Lokasinya berada di tempat unta tunggangan nabi yang menghentikan langkahnya ketika nabi mencari lahan untuk dijadikan rumah.

Baca Juga: Mengenal Kebesaran Sejarah Islam Lewat Museum Al Quran dan Asmaul Husna di Madinah

Mulanya, lokasi tersebut adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin Am.

Nabi Muhammad turut membangun dengan tangannya sendiri, bersama dengan para sahabat dan kaum muslimin.

Sepeninggal Nabi Muhammad, Masjid Nabawi terus diperluas oleh sahabat dan penerusnya.

Bangunan masjid ini mengalami renovasi pertamanya pada masa Khalifah Umar bin Khattab tahun 17 H. Renovasi berikutnya dilakukan masa Khalifah Usman bin Affan yang memerintah pada 29 H.

Di era modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Arab Saudi meluaskan masjid menjadi 6.042 meter persegi pada 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd.

Pada bulan Safar 1405 H atau November 1984 M, Raja Fahd meletakkan batu pertama proyek perluasan Masjid Nabawi yang paling signifikan dan termegah sepanjang sejarah.

Baca Juga: Sejarah Perluasan Masjidil Haram Dari Masa ke Masa, Sekarang Kapasitasnya 4 Juta Orang

Setelah tertunda selama satu tahun, akhirnya pada Bulan Muharram 1406 H atau Oktober 1985, dimulailah proyek besar-besaran ini dengan menggusur bangunan hotel-hotel bertingkat, pasar, dan kompleks pertokoan di sekitarnya.

Kemudian, di atas tanah tersebut dibangun masjid baru seluas 82 ribu meter persegi yang mengitari dan menyatu dengan masjid yang sudah ada.

Kini luas Masjid Nabawi mencapai lebih dari 100 ribu meter persegi dan bisa menampung 2 juta jamaah. Luas Masjid Nabawi sekarang bahkan berkali-kali lipat lebih luas dari Kota Madinah di masa lampau.

Salah satu yang unik dari Masjid Nabawi adalah payung raksasa yang otomatis terbuka sebelum adzan subuh dan tertutup menjelang magrib.

Payung-payung itu ditempatkan pada 2010 sebagai bagian dari proyek Medina Haram yang melibatkan pihak Arab Saudi, Jerman, Jepang, dan arsitek SL-Rasch.

Baca Juga: Rasulullah Dimakamkan Persis Di Tempat Beliau Wafat, Begini Fakta Mengenai Makam Nabi Muhammad SAW

Di kompleks Masjid Nabawi, terdapat pula tempat-tempat mulia dan istimewa, yakni makam Nabi Muhammad.

Ada pula Raudhah, yaitu tempat yang terletak di antara rumah Rasulullah yang merupakan kamar Aisyah dan mimbar Nabi Muhammad SAW.

Raudhah atau kerap disebut Taman Surga, lokasinya bersisian dengan Makam Rasulullah, Abubakar dan Umar bin Khattab. ***

Editor: Fitrah Ardiansyah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler