Network
Motif naga dan ornamen Tionghoa ini sengaja dibuat Thio Keng Siang, selain karena ingin berbeda dari kelom lainnya, Thio Keng Siang juga ingin mempertahankan budayanya yang berasal dari Tionghoa.
Motif dan kualitas kelom geulis Keng ini masih tetap dijaga oleh penerus ketiganya yang juga merupakan cucunya, yakni Yamin Teramurni. Yamin dan bangunan di kelom geulis Keng Jalan Cihampelas inilah yang menjadi saksi pasang surutnya toko ini.
Di saat nama kelom geulis Keng perlahan pudar di masyarakat, Yamin-lah yang berjuang untuk terus mempertahankannya agar toko warisan kakeknya tersebut tidak tutup begitu saja. Sebelum meneruskan bisnis kakeknya secara penuh, pada usia 17 tahun, Yamin hanya membantu di toko.
Baca Juga: Gedung Panti Karya, Tempat Nonton Warga Bandung Zaman Dulu
Namun, karena Yamin terbiasa membantu dan memperhatikan cara pembuatan kelom geulis, akhirnya Yamin mulai menguasai semua tekniknya. Bahkan, sekarang Yamin-lah yang melayani dan memasangkan karet serta aksesoris lainnya pada kelom.
Di toko kelom geulis Keng, pembeli dapat memilih sendiri padu padannya, dari mulai memilih ukuran, bentuk kelom kayunya, hingga hiasan atasnya. Jika kamu sedang berkunjung ke Bandung, cobalah mampir ke Toko Kelom Geulis Keng untuk membeli produk lokal yang tak kalah bagus dengan produk luar.***
