Toko Peci M. Iming, Peci Legendaris di Bandung yang Kerap Digunakan Para Pejabat Negara

- 5 Desember 2020, 10:10 WIB
Toko Peci M. Iming Jalan Ahmad Yani No. 14 Bandung
Toko Peci M. Iming Jalan Ahmad Yani No. 14 Bandung /Google Street View Mei 2019

 

Cianjurpedia.com - Iming adalah nama salah satu merk peci legendaris yang ada di Kota Bandung. Peci yang sudah ada sejak 1918 ini kerap digunakan para pejabat negara, seperti Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Hatta, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Sejak dulu hingga sekarang, peci M. Iming masih diburu banyak orang, terutama pada saat bulan Ramadhan. Salah satu yang membuat peci M. Iming begitu banyak dikenal orang yaitu karena kualitasnya yang selalu dijaga dari zaman dulu oleh para generasinya.

Bahkan, bangunan pertama yang digunakan sebagai toko oleh M. Iming untuk berjualan pun masih berbentuk seperti awal dibangun, yaitu pada 1930. Baik dari segi bangunan, luasnya, hingga perabotan yang ada di dalamnya, seperti lemari, etalase, serta kursi yang sekarang bisa dilihat di tokonya merupakan barang-barang peninggalan M. Iming yang tidak pernah diganti. 

Baca Juga: Kawasan Jalan Pungkur Bandung dengan Ragam Historinya

Awal mula M. Iming berjualan peci adalah pada saat ia menikah dengan anak seorang pemilik hotel di Pasar Baru. Saat itu, kakak iparnya yang bernama Tayubi, adalah seorang pembuat peci yang kemudian mengajarkan M. Iming untuk membuat peci.

Dengan modal mesin jahit dan kemampuan yang sudah dipelajari dari Tayubi, M. Iming pun mulai mencoba menjual peci hasil karyanya pada 1918. Kala itu, ia menjajakan dagangannya di depan rumah panggung miliknya, di pinggir jalan Kawasan Simpang Lima Bandung dan membungkusnya dengan menggunakan kotak kayu bekas sabun. 

Baru lah pada 1930, lelaki asal Pekalongan ini mengubah rumah panggung tersebut menjadi sebuah bangunan permanen yang hingga sekarang digunakan sebagai toko peci M. Iming. Saat itu, ia tak lagi berjualan di atas trotoar depan rumah panggungnya, melainkan di dalam bangunan permanen tersebut.

Lalu pada 1960, M. Iming meninggal dunia, sehingga usahanya diteruskan oleh anak perempuannya, karena anak laki-lakinya pun sudah meninggal dunia.  Dari anak perempuannya ini, M. Iming mempunyai dua cucu laki-laki, yaitu Mochammad Hatta dan Tubagus Mochammad Sabana.

Baca Juga: Taman Vanda, Taman Kota Bandung yang Memiliki Sejarah Panjang

Sejak anak perempuannya meninggal pada 1980-an, manajemen peci M. Iming pun terpisah. Hatta melanjutkan usaha kakeknya yang berada di Jalan Ahmad Yani, sedangkan Sabana membuka toko sendiri di Jalan Suci.

Sekarang, toko yang berada di Jalan Ahmad Yani sudah dipegang oleh generasi ke-4, anak bungsunya Hatta yang bernama Ella. Menurutnya, dalam menjaga kualitas peci M. Iming, ayahnya selalu berpesan untuk tetap menggunakan bahan-bahan baku berkualitas.

Meskipun ada beberapa bahan yang pada tiap zamannya sudah tidak ada, tetapi Ella harus bisa mencari bahan dengan kemiripan yang sama, bahkan kualitasnya harus lebih baik dari bahan yang sudah tidak ada di zaman Ella.

Baca Juga: Pasar Kosambi Bandung dan Perubahannya

Di usianya yang sekarang menginjak angka 50, Ella mulai mempersiapkan anak laki-lakinya untuk melanjutkan usaha peci ini. Karena bagaimanapun, peci M. Iming masih banyak diminati dan perlu ada yang melanjutkan usahanya untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan para pelanggan.***

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x