Robert Geoffrey Edwards, Ilmuan Inggris Penemu Bayi Tabung

- 25 Desember 2020, 15:31 WIB
Robert Geoffrey Edwards, bersama Louise Joy Brown, bayi tabung pertama di dunia
Robert Geoffrey Edwards, bersama Louise Joy Brown, bayi tabung pertama di dunia /britannica.com

Pasien mereka pun hamil. Akan tetapi sialnya, ovum di tubuh sang pasien hanya bertahan di saluran indung telur dan tidak memasuki rahim. Untuk kesekian kalinya, Robert Edwards gagal lagi.

Dua tahun setelah itu, masih belum ada hasil yang menggembirakan, hingga datang pasien Edwards yang kesekian, Lesley Brown. Lesley yang saluran indung telurnya tersumbat sebenarnya sudah putus asa, dia bahkan merelakan suaminya untuk mencari istri lain.

Lesley juga tak  terlalu berharap banyak pada solusi medis yang ditawarkan Edwards dan Steptoe. Menurutnya, bagaimana mungkin kedua ilmuan gagal itu bisa membuatnya mengandung. Namun, Lesley dan John Brown tetap mencoba.

Baca Juga: Tes Antigen di Bandara Soekarno-Hatta Kini Lebih Mudah, Bisa Daftar Pre-Order

Pada 10 November 1977, Steptoe mengambil sel telur pada ovarium Lesley. Dua hari kemudian, Steptoe mendapati sel telur Lesley sudah berada di sel embrio dan sel telur tersebut lalu diimplan ke dalam rahim Lesley.

Selang satu bulan, Lesley pun hamil. Tidak hanya pasangan suami istri itu yang bahagia, Edwards dan Steptoe pun ikut girang, percobaannya sukses. Semenjak kelahiran Louise Joy Brown, hingga tahun 2013 lalu diperkirakan sudah lebih dari empat juta bayi lahir melalui proses bayi tabung.

Terobosan medis yang dihasilkan Edwards dan Steptoe dianggap sebagai peletak dasar bagi inovasi medis lainnya seperti injeksi sperma intra-sitoplasma, diagnosis genetik pra-implantasi, dan penelitian mengenai sel punca, sel induk, serta sel batang.

Baca Juga: Catatan Menarik Jose Mourinho di Piala Liga Inggris

Pencapaian Edwards juga mengantarnya meraih berbagai penghargaan, diantaranya Doktor Honoris Causa di Universitas Valencia, Spanyol (1994), 100 orang paling genius di dunia oleh surat kabar The Daily Telegraph (2007), dan Doktor Kehormatan di Universitas Huddersfield, Inggris (2007). Edwards juga dianugerahi gelar Ksatria (Sir) oleh kerajaan Inggris pada 2011.

Robert Edwards memulai penelitiannya pada akhir 1950an bersama seorang peneliti perempuan, Ruth Fowler yang kelak dinikahinya pada 1956. Kala itu, Edwards dan Ruth menggunakan tikus sebagai objek percobaannya.

Halaman:

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah