Cara Cegah Anak Tantrum dengan Latihan Kesabaran, Ini yang Harus Orangtua Ketahui!

31 Januari 2022, 20:42 WIB
Ilustrasi anak tantrum - Cara Cegah Anak Tantrum dengan Latihan Kesabaran, Ini yang Harus Orangtua Ketahui! /PEXELS/Ba Phi

 

Cianjurpedia.com - Tantrum pada anak balita, sering kali menjadi permasalahan yang cukup sulit untuk dihadapi para orangtua.

Kebanyakan para orangtua bingung bahkan ada yang sampai frustasi, bagaimana cara menghadapi dan mencegah anak yang tantrum. 

Sebenarnya, tantrum merupakan bagian dari perkembangan anak yang normal. Karena tantrum adalah luapan ekspresi anak ketika sedang kesal, seperti menangis, menjerit, berteriak, membangkang, atau marah. 

Kunci utama untuk menghadapi dan cegah anak tantrum adalah dengan latihan kesabaran. Tidak hanya anak yang harus latihan kesabaran, orangtua pun harus sabar dan bisa menahan emosi sebelum menghadapi anak tantrum. 

Baca Juga: Audisi Global SM 2022 Untuk Bergabung Bersama TVXQ, EXO, NCT, aespa, dll di SM Entertainment Dibuka Hari Ini

Dikutip dari laman Instagram @tentanganakofficial, berikut penjelasan cegah tantrum pada anak dengan latihan kesabaran. 

Pertama-tama, anak balita harus dikenalkan tentang konsep menunggu dan bersabar. Namun hal ini tidak mudah dan membutuhkan waktu. 

Dalam melakukan hal tersebut, diperlukan konsistensi orangtua, serta respon yang sederhana dan jelas sesuai dengan usia anak. 

Berikut contoh cara berkomunikasi dalam menghadapi tantrum pada anak sesuai dengan usianya. 

  • Usia anak 0-6 bulan

Pada anak usia ini, tangisan bukan berarti anak tantrum, melainkan sang anak menggunakan tangisan untuk berkomunikasi. 

Pada usia ini, mendiamkan anak ketika menangis merupakan tindakan yang keliru. Orangtua seharusnya merespon aktif anak, dengan mengajak dia bicara dan menenangkannya. 

Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Polisi Sita Akun YouTube Edy Mulyadi

  • Usia 6-12 bulan

Pada usia ini, anak mulai bisa menunjukkan emosinya, dan hanya ingin dengan pengasuh utamanya, yaitu ibu. 

Jangan mengatakan:

"Kok nggak mau digendong sama nenek, sih?"

"Capek kalau adik maunya sama bunda terus!"

Katakanlah:

"Adik sayang, bunda mau mandi dulu ya, adik main sama nenek dulu, ya!"

"Ayah capek banget habis kerja, kakak main sendiri dulu di samping ayah, ya!"

  • Usia 1-3 tahun

Pada usia ini, anak sudah ingin menunjukkan kemandirian dan mulai memiliki rasa empati. Coba lah mulai berkomunikasi dengan anak lebih jelas lagi, terkait kondisi yang harus dipahaminya. 

Baca Juga: 5 Drama Korea yang Tayang di Disney Plus Hotstar, Selain Snowdrop Akan Ada Moving yang Dibintangi Jo In Sung

Jangan mengatakan:

"Kenapa sih nggak sabaran! Kan bunda bilang tunggu!"

"Sudah besar kok rewel terus, sabar dong!"

Katakanlah:

"5 menit lagi ya, biar nggak bosan kita ngapain dulu?"

"Mainannya lagi dipinjam adik sebentar, menunggu sebentar tidak apa-apa ya, Kak?"

Apa yang anak lakukan, berdasarkan apa yang biasa dia lihat. Pastikan orangtua dapat memahami dan mengelola emosinya sendiri dengan tepat, sebelum berkomunikasi dengan anak. 

Baca Juga: Sama-Sama Olahraga yang Menyenangkan, Ketahuilah Perbedaan Zumba dan Senam Aerobik Ini!

Jangan pernah meminta anak untuk sabar dengan cara membentak. Orangtua harus menunjukkan sikap tenang dan sabar di setiap kegiatan sehari-hari bersama anak. 

Menjadi orangtua banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapinya, terutama dalam menghadapi perilaku anak. 

Anak belajar dari orangtua, dan jangan lupa orangtua pun akan terus belajar dari anak.***



Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Instagram @tentanganakofficial

Tags

Terkini

Terpopuler