Jelang Akhir Pekan, Rupiah Tertekan Dipicu Perkiraan Data Inflasi Indonesia bulan Juni yang Tinggi

1 Juli 2022, 10:56 WIB
Jelang Akhir Pekan, Rupiah Tertekan Dipicu Perkiraan Data Inflasi Indonesia bulan Juni yang Tinggi. /ANTARA/Puspa Perwitasari

Cianjurpedia.com – Jumat 1 Juli 2022, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan antarbank di Jakarta, bergerak melemah.

Jelang akhir pekan, rupiah bergerak melemah sebesar 0,29 persen atau sebanyak 43 poin dari Rp14.903 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin, menjadi Rp14.946 per dolar AS.

Pada Kamis, 30 Juni 2022, rupiah ditutup melemah sebesar 0,34 persen atau sebanyak 50 poin ke posisi Rp14.903 per dolar AS dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.853 per dolar AS.

Baca Juga: Jadwal Pelayanan SKCK untuk Wilayah Kota Bekasi Hari Ini Jumat 1 Juli 2022

Hari ini rupiah diperkirakan akan bergerak melemah di kisaran Rp14.950 per dolar AS, dengan support Rp14.880 per dolar AS.

Perkiraan pergerakan rupiah tersebut diperoleh berdasarkan keterangan dari pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta pada Jumat, 1 Juli 2022, sebagaimana yang dikutip oleh Cianjurpedia dari Antara.

Ariston mengatakan bahwa data inflasi Indonesia yang terus meninggi dapat menjadi sentimen negatif untuk rupiah.

"Inflasi bulan Juni diperkirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya karena kenaikan harga pangan. Kenaikan inflasi bisa menekan daya beli dan pertumbuhan ekonomi," tuturnya.

Baca Juga: Jadwal Tayang Drakor On Going Hari Ini Jumat 1 Juli 2022, Ada Why Her, Doctor Lawyer, Yumi's Cells 2, dan Anna

Sementara dari luar negeri, isu The Fed dan resesi masih menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini karena isu The Fed dan resesi," ujarnya.

Isu resesi yang mempengaruhi pasar dapat dilihat dari anjloknya pasar saham global.

Hal tersebut menunjukkan peningkatan kekhawatiran pelaku pasar terhadap isu resesi yang sedang berkembang.

Baca Juga: Jangan Asal Tergiur Untung Besar, Berikut Empat Tips Saat Akan Memilih Produk Investasi

Kemudian, lanjutnya, rilis data inflasi AS Kamis malam, masih mendukung kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif.

Diketahui data Core PCE Index AS pada Mei menunjukkan angka inflasi yang tinggi yaitu 4,7 persen, mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler