Hari Ini Rupiah Berpotensi Melemah Karena Sentimen BI dan Perlambatan Ekonomi Global

- 24 Mei 2022, 11:08 WIB
ILUSTRASI - Hari Ini Rupiah Berpotensi Melemah Karena Sentimen BI dan Perlambatan Ekonomi Global.
ILUSTRASI - Hari Ini Rupiah Berpotensi Melemah Karena Sentimen BI dan Perlambatan Ekonomi Global. /Sumber: Pixabay / Steve Buissinne /

Cianjurpedia.com – Selasa 24 Mei 2022, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan antarbank di Jakarta, bergerak menguat.

Rupiah bergerak menguat besar 0,08 persen atau sebanyak 11 poin dari Rp14.672 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin, menjadi Rp14.661 per dolar AS.

Pada Senin, 23 Mei 2022, rupiah ditutup melemah sebanyak 30 poin atau 0,2 persen ke posisi 14.672 per dolar AS dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnnya Rp14.642 per dolar AS.

Hari ini rupiah berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.630 per dolar AS hingga Rp14.730 per dolar AS.

Baca Juga: Tips Berinvestasi Dari Rhenald Khasali, Jangan Simpan Telur Dalam Satu Keranjang!

Perkiraan pergerakan rupiah tersebut diperoleh berdasarkan keterangan dari pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta pada Selasa, 24 Mei 2022, sebagaimana yang dilansir dari Antara.

Ariston pun mengatakan bahwa pergerakan rupiah dapat melemah terhadap dolar AS hari ini karena dua hal.

"Rupiah mungkin bisa melemah hari ini terhadap dolar AS karena sentimen BI dan inflasi," tuturnya.

Para analis memperkirakan Bank Indonesia akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya hari ini pada Selasa, 24 Mei 2022.

Baca Juga: Senin Pagi Rupiah Bergerak Melemah di Tengah Penurunan Dolar AS

Jika BI mempertahankan besaran BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DDR) di level 3,5 persen, maka dapat mempersempit jarak dengan suku bunga The Fed.

Seperti yang diketahui BI melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diselenggarakan pada 23-24 Mei 2022, akan memutuskan tingkat suku bunga acuan.

Pada RDG BI tanggal 18-19 April 2022 lalu, bank sentral memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen.

Kemudian Ariston pun mengatakan bahwa harga komoditas yang masih meningkat karena situasi di Ukraina bisa mendorong ekonomi global masuk ke pelambatan ekonomi.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster Kota Bekasi Hari Ini Selasa 24 Mei 2022, Ada di 27 Lokasi

"Indonesia juga akan mendapatkan dampak negatif dari perlambatan tersebut," ujarnya.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah