Sementara dari luar negeri, isu The Fed dan resesi masih menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini karena isu The Fed dan resesi," ujarnya.
Isu resesi yang mempengaruhi pasar dapat dilihat dari anjloknya pasar saham global.
Hal tersebut menunjukkan peningkatan kekhawatiran pelaku pasar terhadap isu resesi yang sedang berkembang.
Baca Juga: Jangan Asal Tergiur Untung Besar, Berikut Empat Tips Saat Akan Memilih Produk Investasi
Kemudian, lanjutnya, rilis data inflasi AS Kamis malam, masih mendukung kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif.
Diketahui data Core PCE Index AS pada Mei menunjukkan angka inflasi yang tinggi yaitu 4,7 persen, mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.***