Ingin Anak Tumbuh Mandiri dan Sukses? Ajarkan 10 Kemampuan Ini Padanya Sebelum Berusia 13 Tahun

- 24 Juli 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi keluarga mengajarkan 10 kemampuan pada anak agar tumbuh menjadi anak yang mandiri dan sukses.
Ilustrasi keluarga mengajarkan 10 kemampuan pada anak agar tumbuh menjadi anak yang mandiri dan sukses. /PEXELS/Monstera

 

Cianjurpedia.com - Memiliki anak yang baik dan sukses tentu menjadi harapan semua orangtua. Namun, untuk bisa mendapatkannya orangtua harus belajar mengetahui metode terbaik dalam mendidik anak. 

Semua orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi orang yang sukses, mandiri dan bermanfaat bagi sekitarnya.

Namun berdasarkan studi penelitian Robert Wood Johnson Foundation pada July 2015 tentang ‘ How Children’s Social Skills Impact Success in Adulthood’,  menyimpulkan bahwa anak yang diajari kemampuan bersosialisasi yang baik sejak dini akan tumbuh lebih sehat dan hidup lebih sukses saat dewasa. 

Baca Juga: Kontak Dengan Staf yang Positif Covid-19, Yoo Jae Seok dan Jo Se Ho Batalkan Semua Syuting Acara

Berikut 10 kemampuan yang wajib orangtua ajarkan sebelum anak berusia 13 tahun, dilansir dari Bright Side.

1. Membela diri sendiri dan orang lain

 

Ajarkan anak untuk dapat membela diri mereka sendiri dan orang lain. Pastikan mereka mendapatkan teman yang aman, yaitu teman yang dapat mendukung anak atau sebaliknya.

2. Menyelesaikan perselisihan dengan jalan damai

 

Perselisihan antara anak-anak hampir selalu saja terjadi setiap saat, baik dengan saudara maupun dengan teman bermainnya. Sebagai orangtua, kita harus mempersiapkan bagaimana anak untuk tahu menangani konflik tersebut. 

Pertama-tama, ajari anak untuk dapat menemukan sumber masalahnya, kemudian ajak diskusi mencari solusi yang damai. 

Selain itu yang paling penting, sebagai orangtua harus mencontohkan cara komunikasi yang baik ketika menyelesaikan perselisihan di tengah keluarga. Karena orangtua merupakan dasar perilaku anak.

3. Tanggung jawab dan kepedulian

 

Mengajari anak bertanggung jawab bisa dimulai dengan hal-hal kecil semisal membereskan mainan setelah bermain, membantu pekerjaan rumah ayah bunda, hingga merawat hewan peliharaan. 

Orientasi dari pengajaran ini bukan hanya pada hasil, namun peran orang tua memastikan tanggung jawab itu dikerjakan.

Sehingga seiring waktu anak akan terbiasa melakukannya, bukan tuntutan karena disuruh ayah bunda. Kemampuan tanggung jawab ini adalah salah satu kunci keberhasilan anak baik di sekolah maupun di kehidupan lainnya.

4. Bekerjasama dengan orang lain

 

Mengajari anak bergaul dan bekerjasama dengan orang lain menjadi bekal yang sangat berguna bagi mereka. 

Belajar bekerjasama dengan orang lain sebagai bagian dari tim membantu anak mendapatkan banyak keterampilan sosial, di antaranya saling menghormati, kompromi, toleransi, kesabaran, komunikasi dan empati.

Secara tidak langsung bekerjasama dengan orang lain akan membangun kepercayaan diri anak terhadap orang lain. Keterampilan ini sangat penting dalam membuang masa depannya kelak.

5. Meminta maaf dan memaafkan

 

Hanya menyuruh anak mengatakan kata "maaf" saja tidak cukup. Namun, kita harus memastikan bahwa anak memang mengerti kalau dia salah harus meminta maaf. 

Mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ajarkan juga pada anak bahwa selain meminta maaf, memaafkan pun tak kalah penting. 

6. Belajar mendengarkan dan berempati

 

Jika ingin anak menjadi seorang pendengar yang baik, dimulailah dari orangtuanya. Cobalah menjadi  pendengar yang baik untuk anak-anak Anda. 

Memperlakukan mereka dengan hormat dan menunjukkan minat pada apa yang mereka katakan akan membantu membentuk mereka menjadi pendengar yang baik. 

Hal yang sama juga berlaku untuk empati, menunjukkan sisi empati orangtua kepada anak  akan memberi mereka contoh yang baik untuk diikuti. 

Memastikan mereka peduli pada orang lain dan memberi anak kesempatan untuk menunjukkan empati akan membantu mereka memahaminya lebih cepat dan dapat menunjukkannya kepada orang lain.

7. Mengatasi emosi yang berlebihan

 

Hal yang lumrah bagi anak kecil jika tidak bisa mengatasi emosi yang berlebihan. Karena itu, orangtua perlu membimbing mereka.

Kita perlu meluangkan waktu untuk memperhatikan dan memahami emosi mereka, sehingga mereka dapat belajar untuk mengakuinya sendiri. 

Biarkan anak meluapkan emosi dan perasaannya terhadap orangtua, kemudian tenangkan dan sama-sama mencari solusinya. 

8. Menerima kekecewaan

 

Anak-anak kita mungkin mengalami kekecewaan sejak dini, mereka perlu belajar bagaimana menghadapinya. 

Karena itu, orangtua harus belajar mendengarkan dan memahami apa yang dialami anak, kemudian memberikan perspektif dan mencari solusi. 

Memberi tahu mereka bahwa kekecewaan adalah bagian dari kehidupan dan tidak merendahkannya, tetapi menunjukkan kepercayaan pada mereka akan sangat penting.

9. Optimis dan percaya diri

 

Sebagai orangtua beritahu sisi baik anak, hargai usaha mereka, dan ajari mereka bahwa tidak apa-apa mengalami kegagalan. Terkadang, kegagalan dapat membangun rasa  optimisme yang paling mereka butuhkan. 

Jika mereka memiliki rasa optimis, makan mereka akan lebih percaya diri. Ajari anak untuk mencintai diri sendiri dan melihat sisi positif dari dirinya sendiri. Berilah pujian pada mereka atau bisa juga dengan membuat permainan yang menyenangkan di mana Anda bertanya kepada mereka tentang sesuatu yang disukai dari dari dirinya maupun hal lainnya.

10. Manajemen waktu

 

Ajarkan anak memanajemen waktu sejak dini, seperti mengatur waktu tidur, bermain, sarapan, belajar, dan lain sebagainya. Dengan membiasakan mereka memanajemen waktu sedari kecil akan membuat mereka menjadi lebih disiplin dan menghargai waktu.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Bright Side


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah