10 Kebijakan Strategis Joe Biden Perangi Covid-19 di Amerika Serikat

22 Januari 2021, 20:46 WIB
Potret Presiden Amerika Serikat Joe Biden. /Instagram.com/@potus

Cianjurpedia.com - Presiden AS Joe Biden meluncurkan rencana federal yang komprehensif pada hari Kamis 21 Januari 2021 untuk mengendalikan pandemi COVID-19 yang mengamuk. Menurut laporan, setidaknya 400 ribu warga Amerika Serikat meninggal dunia akibat virus ini.

Berikut adalah sepuluh kebijakan yang akan digunakan pemerintah AS dibawah kepemimpinan Joe Biden - Kamala Harris :

  1. Gunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan

Untuk mempercepat produksi, pengiriman dan pasokan vaksin dan alat pelindung bagi tenaga kesehatan, Biden akan menerapkan undang-undang era Perang Dingin.

Undang-undang ini memberi presiden kekuatan untuk memperluas produksi industri bahan atau produk utama untuk keamanan nasional dan alasan lainnya.

Selain vaksin, hal ini juga bertujuan untuk menjamin ketersediaan barang-barang seperti masker N95, gaun isolasi, sarung tangan nitril dan alat tes swab.

Baca Juga: Bupati Sleman Dinyatakan Positif Covid-19 Seminggu Setelah Vaksin, Ini Penjelasan Kemenkes

  1. Wajib Pakai Masker di Pesawat, Bandara dan Transportasi Umum Lainnya

Biden mewajibkan pemakaian masker di bandara dan di beberapa transportasi umum seperti bus dan kereta api.

Wisatawan internasional akan diminta untuk menunjukkan bukti tes COVID-19 negatif sebelum berangkat ke Amerika Serikat dan mematuhi pedoman CDC untuk karantina sendiri pada saat kedatangan.

  1. Dana FEMA untuk Persediaan Darurat

Biden akan mengarahkan Administrasi Manajemen Darurat Federal (FEMA) untuk meningkatkan penggantian federal ke negara bagian dari 75 persen menjadi 100 persen dari biaya personel Garda Nasional dan persediaan darurat.

Perintah tersebut juga mengembalikan pembayaran penuh untuk biaya guna mendukung pembukaan kembali sekolah yang aman melalui Dana Bantuan Bencana FEMA.

  1. Dapatkan Lebih Banyak Vaksin dalam Waktu Lebih Cepat

Untuk memenuhi target vaksinasi yang agresif yaitu 100 juta suntikan pada akhir 100 hari pertama Biden menjabat, FEMA akan membuat pusat vaksinasi komunitas, dengan target 100 pusat di bulan depan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga akan meluncurkan program farmasi federal yang membuat vaksin tersedia di apotek lokal.

Baca Juga: Tetap Aktif Bergerak di Masa Pandemi Bantu Cegah Depresi

  1. Lakukan Lebih Banyak Tes, Termasuk di Sekolah

Biden juga akan membentuk dewan uji COVID-19 untuk meningkatkan akses tes COVID-19 dan memperluas pasokan pengujian.

Perintah itu juga bertujuan untuk memperluas tenaga kesehatan masyarakat, mendukung skrining COVID-19 untuk sekolah dan memastikan komunitas kulit berwarna dapat mengakses tes.

  1. Mengkaji Ulang Pembukaan Sekolah dan Meningkatkan Akses Broadband

Departemen Pendidikan dan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan akan diminta untuk memberikan panduan tentang pembukaan kembali sekolah, penyedia penitipan anak, dan lembaga pendidikan tinggi yang aman.

Komisi Komunikasi Federal akan diarahkan untuk meningkatkan pilihan konektivitas bagi siswa yang tidak memiliki akses broadband.

  1. Meningkatkan Pelayanan Medis

Administrasi berencana untuk mengidentifikasi pengobatan baru untuk COVID, dan bekerja untuk meningkatkan perawatan klinis, bantuan untuk fasilitas perawatan, dan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan.

Baca Juga: Film James Bond 'No Time to Die' Kembali Tunda Tanggal Rilis akibat Pandemi

  1. Lindungi Pekerja dari Covid-19

Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan diarahkan untuk mengeluarkan panduan yang jelas bagi pengusaha untuk membantu menjaga pekerja aman dari paparan COVID-19.

  1. Bantuan Langsung kepada Komunitas yang Kurang Terlayani

Gugus Tugas Kesetaraan Kesehatan COVID-19 akan merekomendasikan cara-cara untuk mengalokasikan sumber daya dan pendanaan ke komunitas yang kurang terlayani, yang telah terkena virus secara tidak proporsional.

  1. Arsip Data yang Lebih Baik

Tingkatkan pengumpulan, produksi, pembagian, dan analisis data AS untuk mendukung respons dan pemulihan COVID-19 yang lebih cepat.***

Editor: Sutrisno

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler