Twitter dan Facebook Mengunci Sementara Akun Donald Trump

- 7 Januari 2021, 16:01 WIB
Twitter dan Facebook akhirnya memblokir sementara akun Twitter Donald Trump.
Twitter dan Facebook akhirnya memblokir sementara akun Twitter Donald Trump. /Pixabay/PhotoMIX-Company

Cianjurpedia.com - Dilansir dari Reuters pada Kamis 7 Januari 2021,
Twitter Inc, Facebook Inc dan Snap Inc mengunci sementara akun Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu waktu setempat, untuk menindak klaim tidak berdasar tentang pemilihan presiden AS di tengah kerusuhan di ibu kota.

Twitter menyembunyikan dan mengamanatkan penghapusan tiga tweet Trump "sebagai akibat dari situasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sedang berlangsung di Washington, DC".

Hal tersebut dilakukan setelah pengunjuk rasa pro-Trump menyerbu Capitol AS dalam upaya memaksa Kongres untuk memblokir pengukuhan presiden terpilih Joe Biden.

Baca Juga: 4 Orang Tewas dan 52 Ditangkap Dalam Kerusuhan di Gedung Capitol Amerika Serikat
Empat orang tewas di halaman Capitol dalam kekacauan itu, termasuk seorang wanita yang ditembak dan dibunuh di dalam gedung.

Presiden Trump dan sekutunya selama berbulan-bulan telah memperkuat klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar, yang mendorong pengorganisasian untuk demonstrasi hari itu.

Trump mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Rabu, yang kemudian dihapus oleh Twitter, bahwa penyerbuan gedung adalah respons yang wajar. Dia juga menyalahkan Wakil Presiden Mike Pence karena kurang "berani" untuk mengejar klaim kecurangan pemilu.

Baca Juga: 23.000 Tenaga Kesehatan di Bandung Telah Mendaftar Program Vaksinasi COVID-19

Twitter mengunci akun Trump hingga 12 jam setelah dia menghapus tweet itu dan sebuah video di mana dia menuduh pemilihan presiden itu curang dan mendesak pengunjuk rasa untuk pulang. Jika tweet tidak dihapus, akun tersebut akan tetap terkunci.

Facebook dan YouTube, milik Google Alphabet, juga menghapus video tersebut. Vice President Facebook Guy Rosen menyatakan bahwa video itu berkontribusi terhadap risiko kekerasan yang sedang berlangsung.

Halaman:

Editor: Sutrisno

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x