Khansa Syahlaa, Brand Ambassador Eiger Adventure Termuda yang Taklukkan 83 Gunung, Berbagi Tips Mendaki

- 29 Agustus 2023, 09:35 WIB
Khansa Syahlaa, Brand Ambassador Eiger Adventure membagikan pengalamannya di acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Ciater.
Khansa Syahlaa, Brand Ambassador Eiger Adventure membagikan pengalamannya di acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Ciater. /PRMN

 

Cianjurpedia.com - Di saat banyak remaja perempuan senang menghabiskan waktu cuci mata di pusat perbelanjaan, lain halnya dengan Khansa Syahlaa Aliyah yang memilih pergi mendaki gunung untuk healing. Menariknya, siswi kelas 3 SMA ini telah menaklukkan 83 gunung baik di Indonesia maupun luar negeri dalam usianya yang masih belia, yakni 17 tahun. 

 

Tak main-main, Khansa juga dinobatkan sebagai 7 summiters perempuan termuda Indonesia setelah mencapai puncak Carstensz Pyramid 4.884 mdpl di tahun 2017 (7 puncak tertinggi Indonesia). Bahkan, saat ini ia juga masih melanjutkan program "The 7 Longest Indonesia" ( 7 jalur pendakian gunung terpanjang di Indonesia). 

Brand Ambassador Eiger Adventure ini telah menyelesaikan 6 dari 7 jalur yang ditargetkan, yaitu Gunung Leuser (Aceh), Gunung Argopuro (Jawa Timur), Gunung Gandang Dewata (Sulawesi Barat), Gunung Patah (Bengkulu), Gunung Kabentonu (Luwu Utara), dan Gunung Sangar (Lombok). 

Pada tahun 2022, Khansa telah mendaki gunung tertinggi di benua Eropa yaitu gunung Elbrus (5642 mdpl). Menariknya, gunung tersebut merupakan gunung ke-77 yang didakinya, bertepatan dengan Hari Kemerdekan ke-77 Indonesia, yaitu pada 17 Agustus 2022. Di sana, ia mengibarkan bendera Merah Putih. 

Sebelumnya, di tahun 2019, Khansa juga mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai pendaki perempuan termuda Indonesia yang mencapai puncak Gunung Kilimanjaro. 

Baca Juga: Waspada Curah Hujan Tinggi dan Cuaca Ekstrem, Pendaki Gunung Gede Pangrango Wajib Perhatikan Hal Berikut

Awal Mula Senang Mendaki

Kecintaan Khansa dalam mendaki mulai dirasakannya pada usia lima tahun saat ia pergi ke Bromo yang rutenya masih pendek bersama keluarganya. Saat berada di puncak gunung, siswi SMA Labschool Jakarta ini merasa senang dan rasa ingin tahunya tentang gunung semakin mencuat. 

"Gunung Bromo memang gunung wisata, tapi untuk aku yang saat itu masih berusia 5 tahun menantang banget karena udaranya yang sangat dingin. Dan saat berada di puncak aku merasa senang banget bisa melihat keindahan alam dari puncak gunung, dan akhirnya makin kepo lah sama gunung-gunung," jelas Khansa dalam acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Sari Ater Campervan Park, Ciater, pada Kamis, 24 Agustus 2023.

Hingga akhirnya, pada usia 7 tahun, Khansa memulai pendakian pertamanya ke Gunung Rinjani. Ia diajak oleh ayahnya, Aulia Ibnu, seorang wiraswasta yang memiliki hobi mendaki sejak SMA. Pada saat pendakian, penakluk Gunung Kilimanjaro, Afrika, ini memilih untuk tidak berjalan sampai puncak. Hal itu sengaja dilakukannya agar ia ditumbuhi rasa penasaran untuk bisa kembali ke sini dan mencapai puncaknya lagi. 

"Dan benar rasanya seperti, duh, aku belum sampai ke puncak nih, aku mau nyoba lagi. Akhirnya, dari sana aku makin kepo lagi sama gunung," imbuhnya. 

Kemudian, di tahun 2014, muncul film "5cm" yang menceritakan sekelompok anak muda pergi mendaki ke Gunung Semeru. Saat menontonnya, Khansa merasa tertarik untuk pergi kesana. Ia pun memberanikan diri meminta izin kepada ayahnya untuk mendaki gunung tertinggi di Jawa Timur dengan ketinggian 3.676 mdpl.

Untuk mendapatkan izinnya tersebut, Khansa harus memenuhi dua persyaratan dari ayahnya. Pertama, nilai rapornya harus bagus. Kedua, persiapannya harus matang, karena Gunung Semeru akan menjadi gunung besar pertamanya yang akan didaki. 

Persiapan Mendaki ala Khanza

Setiap kali ia hendak mendaki, Sang Ayah selalu memastikan persiapan anaknya. Persiapan ini mulai dari fisik, mental, hingga peralatan dan perbekalan yang akan dibawanya. 

Menurut Khanza, dalam persiapan fisik ia melatih dirinya dengan cara berlari. Dalam seminggu, bisa 3 kali latihan dalam seminggu, yang dilakukannya setelah pulang sekolah atau pada saat akhir pekan atau hari libur. 

Baca Juga: Pendaki Gunung Malabar yang Hilang Akhirnya Ditemukan, Satu Selamat dan Satu Meninggal Dunia

"Biasanya kalau nggak sibuk akan lari sepanjang 5 km untuk melatih fisik, tapi kalau waktunya lagi santai bisa sampai 10 km," ujar Khansa. 

Tak hanya berlari, ia pun mengikuti latihan pernapasan didampingi oleh coach setiap tiga kali dalam seminggu. Setelah itu, Khansa menyiapkan berbagai perlengkapan mendaki yang disesuaikan untuk kenyamanan dan keamanan. 

Khansa selalu menanamkan pada dirinya bahwa hakikat naik gunung adalah pulang dengan selamat, sehingga ia harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang agar semuanya berjalan lancar saat pendakian. 

Adapun yang dipersiapkan Khansa dalam pendakian sebagai berikut:

  • Membuat rancangan operasi pendakian. Mencari tahu semua informasi tentang gunung yang akan didakinya, seperti medannya, suhunya, perkiraan waktu mencalai puncaknya. Lalu, cari tahu informasi tentang tim yang akan berangkat bersamanya.  
  • Menyiapkan perlengkapan per pak per hari, seperti menu makanan kesukaannya yang akan dibawa. Misalnya, hari pertama sarden, berikutnya teri, lalu rendang kaleng, dan lain sebagainya. Menu-menu tersebut dibuat per pak untuk dimakan per hari agar saat pendakian, makanan lebih terorganisir dan tidak cepat habis. 
  • Selalu cantumkan riwayat penyakit, alergi, dan nomor darurat untuk diketahui anggota lainnya. 
  • Pastika anggota tim yang berangkat denganmu adalah orang yang sudah berpengalaman dalam mendaki. 
  • Jangan tinggalkan ibadah pada saat pendakian. 
  • Luruskan niat dan selalu berpikiran positif. 
  • Bawa peralatan yang membuat kamu senang saat berada di gunung agar tidak bosan. Seperti Khansa yang memilih membawa alat makeup dan skincare milikya, karena bagi dia hal itu dapat mengalihkan rasa bosan dan lelah saat pendakian. 
  • Terakhir, selalu buat laporan setiap kali mendaki. Tulis pengalaman dan persiapan apa saja yang telah dilakukan pada saat pendakian di gunung yang sudah kamu taklukkan. Mulai dari jalur pendakian, kondisi jalannya, menghabiskan waktu berapa lama, jarak setiap pos, hingga risiko yang dihadapi selama mendaki. 

Pembekalan dan perjalanan alam bebas ala Khansa ini diharapkan bisa menjadi panduan bagi para pemula yang ingin mendaki dengan aman dan nyaman.***




Editor: Mayang Ayu Lestari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah