Network
Cianjurpedia.com - Sebagai upaya menegakkan budaya transparansi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Jawa Barat melakukan launching anggaran KPU untuk tahun anggaran 2021. Launching ini dilakukan usai Apel pagi di halaman kantor KPU Kota Banjar di jalan Husein Kartasasmita, Senin 25 Januari 2021
"Ini sebagai upaya penegakkan budaya transparansi," ujar Ketua KPU Kota Banjar, Dani Danial Muhklis kepada awak media.
Dani menambahkan, dalam kegiatan ini juga dilakukan prosesi penandatanganan Perjanjian Kerja PPNPN Tahun 2021 yang diwakili oleh perwakilan dari Tenaga Pendukung KPU Kota Banjar, Asep Ruhiat. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan Piagam Fakta Integritas oleh seluruh pegawai di lingkup satuan kerja KPU Kota Banjar.
Baca Juga: Chelsea Resmi Pecat Frank Lampard
"Penandatanganan Fakta Integritas ini bertujuan untuk penegasan kembali komitmen pegawai dalam penjagaan citra dan kredibilitas lembaga KPU. Hal ini sesuai dengan kode etik dan pedoman perilaku, sikap transparan, jujur, obyektif serta akuntabel dalam pelaksanaan tugas, sehingga petugas KPU berperan proaktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan KKN, menghindari gratifikasi, serta patuh terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan tugas secara konsisten," terang Dani.
Untuk penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2021, dilakukan oleh Plt. Sekretaris KPU Kota Banjar, Yunike Puspita dan Ketua KPU Kota Banjar, Dani Danial Muhklis.
Dalam Perjanjian Kinerja tahun 2021 di Satker KPU Kota Banjar ada empat sasaran strategis, diantaranya adalah terlaksananya fasilitasi lembaga riset kepemiluan dan operasionaliasinya dengan target 80%, meningkatnya kapasitas SDM yang berkompeten dengan target 90 persen, terwujudnya Data Pemilih secara berkelanjutan dengan target 100 persen, serta meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja KPU dengan target sasaran B+ dan WTP, serta dua program anggaran senilai Rp. 2.452.216.000,-
Rangkaian kegiatan ini, diakhiri dengan kegiatan briefing rutin dan pleno terkait penetapan mekanisme kerja di tengah pandemi Covid-19.***
