Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Pada Sapi Potong Dilakukan Maksimal, Mentan Pastikan Terkendali

10 Mei 2022, 22:05 WIB
Ilustrasi sapi. Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Pada Sapi Potong Dilakukan Maksimal, Mentan Pastikan Terkendali. /Pexels/Ave Calvar Martinez//

 

Cianjurpedia.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, saat ini tengah menyerang sapi potong di sejumlah peternakan di wilayah Indonesia. 

Untuk memastikan penanganan penyakit tersebut terkendali secara optimal, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi peternak dan posko penanganan PMK di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. 

Melansir ANTARA News, pada Selasa 10 Mei 2022, Syahrul Yasin Limpo beserta Dirjen di Kementan, Forkopimda, beserta para bupati, sedang berusaha melakukan penanganan terkait permasalahan PMK pada ternak, sesuai dengan anjuran Presiden Republik Indonesia. 

Baca Juga: Jadwal Thomas dan Uber Cup 2022, Rabu 11 Mei 2022, Indonesia Lawan Jepang dan Korea Selatan, Live di iNews

"Saya bersama seluruh Dirjen di Kementan dan Forkopimda, beserta Bupati Gresik dan Empat Bupati lainnya, kami hadir di lapangan, ini menandakan apa yang diminta Bapak Presiden agar seluruh kekuatan di pemerintah pusat dan daerah secara serius melakukan penanganan yang maksimal," ucap Syahrul dalam keterangannya, pada Selasa 10 Mei 2022. 

Syahrul menyebutkan, penanganan terkait penanggulangan PMK pada hewan ternak sapi potong di daerah Jawa Timur, dipastikan sudah berjalan dengan baik dan terkendali. 

Kemudian ia pun menjelaskan, upaya berjenjang yang dilakukan oleh pemerintah daerah, dalam penanganan serta pengendalian PMK di wilayahnya masing-masing, didukung penuh oleh Kementerian Pertanian.

Sejak tahun 1986 Indonesia tercatat sebagai negara yang bebas PMK, dan kemudian mendapatkan pengakuan internasional pada tahun 1990. Namun penyakit menular ini, kini justru sedang melanda sejumlah peternakan di wilayah Indonesia. 

Berbagai upaya mitigasi telah dilakukan, baik oleh Pemerintah daerah maupun Pemerintah pusat, dan  Mentan Syahrul berharap hal tersebut dapat menekan penyebaran PMK di sejumlah wilayah secara optimal, sehingga Indonesia dapat kembali menjadi negara yang bebas PMK.

“Indonesia menjadi negara yang bebas PMK di Asia dari 1990, dan ternyata beberapa hari lalu kita harus berhadapan dengan PMK. Tetapi dari hasil tes dan pemantauan di lapangan, disertai jumlah yang terinfeksi dengan tingkat kematiannya yang bisa dikatakan rendah, kita harapkan PMK kali ini berada pada level ringan," ujar Syahrul.

Adapun dukungan yang diberikan Kementan sebagai upaya untuk menekan penyebab PMK yaitu melalui pengerahan tim lapangan, obat-obatan, dan penelitian serta menghasilkan vaksin PMK.

Baca Juga: Hasil Uber Cup 2022 Hari Ini, Selasa 10 Mei 2022, Indonesia 4-0 atas Jerman, Amankan Tempat di Perempat Final

“Kami akan terus bekerja, kami lakukan langkah-langkah terpadu yang dapat meminimalkan angka penyebaran, baik dengan isolasi, lockdown wilayah atau kandang, kita lakukan tracing, dan intervensi obat-obatan, dan secepatnya kami dapatkan serotype dari PMK ini, dan kami dapat sesegera mungkin menghasilkan vaksinnya," ucap Syahrul.

Untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak sapi tersebut, Kementan memberikan sejumlah bantuan  berupa disinfektan, antibiotik, vitamin, obat anti radang, APD, serta sejumlah unit hand sprayer manual.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler