Bersilaturahmi Mencegah Penyakit Demensia Alzheimer yang Menyerang Lansia

17 Agustus 2022, 15:58 WIB
Bersilaturahmi Mencegah Penyakit Demensia yang Menyerang Lansia /Pixabay

Cianjurpedia.com - Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998, yang dimaksud dengan lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia di atas 60 tahun.

Kemudian, menurut data yang dipublikasikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2021, tercatat jumlah lansia di Indonesia mencapai 30,2 juta jiwa.

Dari jutaan lansia di Indonesia, di tahun 2016 Kemenkes mencatat ada 1,2 juta jiwa menderita demensia alzheimer.

Dan pada tahun 2030 nanti, lansia dengan demensia alzheimer jumlahnya mencapai 1,9 juta jiwa.

Baca Juga: Dokter: Tidak Ada Waktu yang Ideal Saat Melakukan Hubungan Intim Bersama Pasangan

Dikutip dari Kemkes.go.id, 10 Maret 2016, Demensia alzheimer adalah gangguan penurunan fisik otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan.

Prof.Dr.dr. Nila Farid Moeloek selaku Menteri Kesehatan pada saat itu menyampaikan, "Penurunan fungsi kognitif pada lansia berdampak pada menurunnya aktifitas sosial sehari-hari, menjadi tidak produktif sehingga memunculkan problem dalam kesehatan masyarakat dan tentunya berdampak pada bertambahnya pembiayaan keluarga, masyarakat dan pemerintah."

Pada saat ini pengobatan untuk alzheimer hanya bisa untuk meredakan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

Sebuah studi baru yang dipublikasikan dailymail.co.uk pada 10 Agustus 2022, menunjukkan bahwa ada beberapa aktivitas yang dapat menangkal alzhemier dalam menyerang lansia.

Diantaranya adalah:

1. Membaca buku, bermain musik, dan menulis buku harian dapat meminimalkan terkena alzheimer sebesar 23 persen.

2. Berolahraga, yoga, dan menari mampu meminimalkan terkena alzheimer sebesar 17 persen.

Baca Juga: Pesona Reza Rahadian yang Tampil Bak ‘Pangeran Jawa’ di Upacara HUT Kemerdekaan ke-77 RI Bikin Netizen Terpana

3. Bersilaturahmi atau bersosialisasi mampu menekan risiko terkena alzheimer sebesar 7 persen.

Studi ini menganalisis belasan studi tentang demensia yang melibatkan 2 juta responden dari usia 45 hingga 93 tahun.

Mereka diberikan kuesioner tentang hobi, kegiatan liburan, dan aktivitasnya.

Para responden kemudian dipantau selama 3 hingga 44 tahun.

Hasilnya selama periode studi ditemukan ada 74,700 responden yang menderita demensia.

Profesor Lin Lu dari Universitas Peking di Beijing mengatakan, "Meta-analisis ini menyarankan bahwa menjadi aktif dalam kehidupan memberikan manfaat baik bagi otak."

Hasil studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Neurologi.*

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler