Waspada Hipotermia pada Kucing Kesayangan, Musim Hujan dan Cuaca Dingin Jadi Penyebab Utama

6 Desember 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Kucing. Waspada Hipotermia pada Kucing Kesayangan, Musim Hujan dan Cuaca Dingin Jadi Penyebab Utama /Pexels/Cats Coming

 

Cianjurpedia.com - Kucing adalah hewan yang menggemaskan. Tubuhnya ditumbuhi rambut yang dapat memberikan kehangatan. Namun walau memiliki rambut, cuaca dingin yang ekstrem seringkali membuat kucing kedinginan, bahkan mengalami hipotermia.

Hipotermia pada kucing adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga batas yang membahayakan, yaitu di bawah 37 derajat celcius. Untuk memastikan suhu tubuh kucing, dapat dicek menggunakan termometer melalui dubur.

Saat suhu tubuh turun, kucing akan berangsur-angsur menjadi lesu. Detak jantung, laju pernafasan, dan aktivitas organ lainnya di dalam tubuh pun akan semakin melambat, lalu perlahan terhenti jika tidak ditangani dengan cepat.

Akibat terburuk dari hipotermia adalah koma, bahkan kematian. Awal hipotermia ditandai dengan menggigil hebat. Ini adalah reaksi tubuh saat sedang berusaha menghasilkan kehangatan. Telinga dan kaki kucing akan terasa dingin karena aliran darah ke area tersebut terbatas.

Dilansir dari web PetMD, penyebab utama hipotermia adalah cuaca dingin, terutama jika rambut kucing dalam kondisi basah atau lembab.

Baca Juga: Pertolongan Pertama pada Kucing Flu, Perhatikan Asupan Makan dan Minumnya!

Namun tidak menutup kemungkinan hipotermia disebabkan oleh pemicu lain, misalnya kucing mengalami syok, infeksi berlebihan, efek anestesi/obat bius, malnutrisi, dan gangguan penyakit pada hipotalamus (area otak yang mengatur suhu tubuh).

Jika kucing menunjukkan gejala awal hipotermia, segera pindahkan ke tempat yang hangat. 

AKan tetapi jika rambutnya dalam kondisi basah atau lembab, keringkan dan bungkus badan kucing dengan handuk atau selimut hangat. Jaga suhu tubuh kucing jangan sampai berada di bawah suhu 35 derajat celcius.

Lalu, kompres bagian tubuh kucing dengan air hangat yang dimasukkan ke dalam botol atau wadah yang aman. Pastikan air tidak terlalu panas dan membuat kucing merasa nyaman.

Jangan menggunakan alat penghangat yang dialiri listrik atau api karena dapat membahayakan dan membakar rambut kucing.

Memakaikan pakaian khusus kucing juga bisa menjadi pilihan untuk menghangatkan tubuh, terutama bagi kucing yang berambut pendek atau tipis. Dengan syarat kucing merasa nyaman dan gerak aktivitasnya tidak terganggu.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Waspadai Penyakit Flu pada Kucing Peliharaan!

Bagi yang memiliki waktu luang, mengajak kucing bermain bisa menjadi salah satu cara agar tubuh kucing tetap hangat saat cuaca dingin, sama halnya ketika manusia berolahraga.

Jika kucing berada dalam kondisi hipotermia yang sangat parah hingga mengakibatkan suhu tubuhnya di bawah 30 derajat celcius, segera bawa ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Perlu dicatat, pencegahan terbaik hipotermia adalah memastikan kucing tetap berada di dalam rumah selama cuaca dingin atau hujan. Jika berada di luar rumah saat cuaca buruk, pastikan kucing tetap merasa hangat dan terlindungi dari angin atau hujan.***

 

 
Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: PetMD

Tags

Terkini

Terpopuler