Network
Cianjurpedia.com – Beberapa waktu lalu para ahli menemukan bukti bahwa pasien virus Corona yang kritis bisa memanfaatkan transfusi plasma darah pasien corona atau COVID-19 yang telah sembuh.
Pengunaan plasma darah pada dasarnya dalam pengobatan bukanlah hal yang baru. Penggunaan plasma dari penderita yang sembuh sebagai terapi telah dilakukan untuk pengobatan pada wabah penyakit flu babi di tahun 2009, Ebola, SARS, dan MERS.
Kali ini plasma yang dipakai untuk transfusi pasien COVID-19 lebih dikenal plasma Kovalesen.
Baca Juga: PSBB Transisi Diperpanjang, Ganjil Genap Belum Diberlakukan di DKI Jakarta
Menurut laman resmi BPOM AS (FDA) pengertian plasma kovalesen adalah plasma darah yang diambil dari orang yang sembuh dari COVID-19 yang mengandung zat yang disebut antibodi.
Antibodi adalah protein yang dibuat sebagai respon terhadap infeksi.
Selanjutnya antibodi dari plasma darah pasien COVID-19 yang sembuh tersebut turut membantu menelatisir dan memerangi virus yang ada dalam pasien COVID-19.
Selain itu plasma kovalen ini dapat menyebabkan perbaikan atau penyembuhan lebih cepat.
Sementara itu menurut Peneliti Senior Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David H Muldjono mengatakan, pemberian plasma kovalesen sebagi terapi tambahan COVID-19 hanya diberikan untuk pasien derajat sedang yang mengarah kegawatan (Pneumonia dengan hipoksia) di samping pasien derajat berat seperti di kutip dari laman kemkes.go.id.
