Network
Cianjurpedia.com – Penyakit Hepatitis Akut sedang melanda dunia termasuk di Indonesia. Hingga 21 April 2022, lebih dari 170 kasus penyakit tersebut dilaporkan di 12 negara.
Bahkan di Indonesia, sebanyak tiga orang anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi Penyakit Hepatitis Akut tersebut.
Kementerian Kesehatan masih melakukan investigasi terhadap penyakit yang menular lewat saluran cerna dan saluran pernapasan ini.
Baca Juga: Tips Agar Anak-Anak Tetap Sehat Selama Musim Hujan, Hindari Junk Food dan Patuhi Protokol Kesehatan
Dilansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id pada Sabtu 7 Mei 2022, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A yang merupakan Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI menyebutkan bahwa dugaan awal penyakit misterius tersebut disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2.virus ABV, dan lain-lain.
Prof. Hanifah pun menjelaskan secara umum gejala awal Penyakit Hepatitis Akut di antaranya:
1.Mual
2.Muntah
3.Sakit Perut
4.Diare
5.Demam ringan
Baca Juga: Jadwal Vaksin Booster On The Spot Kota Bandung Hari Ini Sabtu 7 Mei 2022, Ada di Empat Puskesmas
Selanjutnya, ia menyebutkan bahwa gejala akan semakin berat dengan menunjukkan tanda-tanda air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.
Kemudian ia meminta kepada para orang tua jika anak mengalami gejala tersebut agar segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosa awal.
Jangan menunda hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Sebab, kondisi tersebut menunjukkan infeksi Hepatitis Akut sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.
Baca Juga: Jadwal Ganjil Genap dan One Way di Tol Kalikangkung-Cikampek Hari Sabtu dan Minggu, 7-8 Mei 2022
“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum ntuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelamatkannya sangat kecil,” terangnya.
Prof. Hanifah pun menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan yaitu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Adapun langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit tersebut di antaranya:
Baca Juga: Tips Berinvestasi Dari Rhenald Khasali, Jangan Simpan Telur Dalam Satu Keranjang!
1.Mencuci tangan dengan sabun
2.Mengkonsumsi makanan dan minuman yang matang
3.Tidak menggunakan alat makan bersama dengan orang lain
4.Menghindarkan anak dari kontak dengan orang yang sakit
5.Memakai masker
6.Menjaga jarak
7.Mengurangi mobilitas.***
