Lakukan 3M Untuk Mencegah Penyebaran dan Penularan DBD di Lingkungan Sekitar

- 24 Juli 2022, 16:08 WIB
Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam dengue.
Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam dengue. /Pixabay/WikiImages/

Cianjurpedia.com – Deman Berdarah Dengue (DBD) masih sering terjadi pada masalah kesehatan yang serius.

Jumlah penderita DBD dilaporkan terus meningkat pada saat pandemi ini.

Untuk mencegah Penyebaran dan penularan DBD, The World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta yang diperintahkan oleh Prof. Adi Utarini telah melakukan penelitian terhadap pengendalian virus dengue dengan menggunakan nyamuk aedes aegypti yang sudah ber-bakteri wolbachia.

“Saya kesini mau belajar bagaimana menurunkan prevalensi dengue dengan bakteri Wolbachia ke dalam nyamuk tersebut. Sehingga kalau nyamuknya menggigit tidak akan menular”, ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meninjau Lab. Etimologi WMP Yogyakarta, 22 Juli 2022.

Baca Juga: Link Live Streaming Race Day F1 Grand Prix Perancis 2022 Saksikan Minggu Malam Ini Pukul 19.30 WIB

Peneliti atau disebut Prof. Uut telah menjelaskan kalau Wolbachia adalah bakteri yang tumbuh alami terutama pada nyamuk, kecuali nyamuk aedes aegypti.

Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue, saat ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue yang resisten dan tidak menyebar kedalam tubuh manusia.

Uji coba penyebaran nyamuk ber-wolbachia telah dilaksanakan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, dan akan diperluas.

Pemantauan dilakukan oleh perawat dan peneliti untuk melihat efektivitas bakteri wolbachia pada penyebaran virus dengue.

Hasilnya, penyebaran wolbachia di lokasi sudah terbukti mampu mengurangi kasus demam berdarah hingga 77 persen

Menurut Prof. Uut, jauh lebih bagus dibandingkan pemberian vaksin dengue. Dari segi biaya juga diklaim lebih murah.

“Penelitian WMP Yogyakarta, telah menghasilkan bukti bahwa di wilayah yang disebari nyamuk, angka denguenya telah menurun 77,1 persen dan angka hospitalization karena dengue berkurang 86,1 persen. Intervensi efektivitasnya lebih bagus daripada vaksin dengue”, ujar Prof.Uut.

Baca Juga: Link Live Streaming Sportakuler Persija vs Chonburi FC dan Grand Launching JIS, Langsung di RCTI Malam Ini

Selain efisien dan efektif, Dia memastikan wolbachia aman, dan gigitannya tidak akan berdampak pada kesehatan manusia.

Prof.Uut berharap inovasi teknologi wolbachia ini dapat diadaptasikan sebagai program nasional dalam mengurangi atau menurunkan penyebaran dengue di Indonesia.

“jadi ini merupakan salah satu inovasi yang harapannya bisa mengatakan program pengendalian dengue di Indonesia agar masyarakat bisa terhindar dari dengue”, ucap Prot.Uut.

Prof.Uut menambahkan bahwa inovasi teknologi wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengelolaan DBD yang ada di Indonesia.

Masyarakat diminta tetap melakukan gerakan 3M plus Menguras, Menutup dan Mendaur ulang dan harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.***

Sumber: Kemkes

Editor: Sutrisno

Sumber: Kemkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x