Benarkah Hipertensi Dapat Mempengaruhi Masalah Seksual? Simak Penjelasan dr. Tunggul

- 11 Agustus 2022, 17:18 WIB
Ilustrasi hipertensi
Ilustrasi hipertensi /Muhammad Faiz/


Cianjurpedia.com – Hipertensi tidak hanya menimbulkan masalah komplikasi seperti gagal ginjal dan jantung, penyakit ini juga dapat mempengaruhi masalah seksual.

dr. Tunggul D. Situmorang, Sp. PD-KGH, pakar Hipertensi menjelaskan jika penyakit ini pada dasarnya menyerang organ tubuh yang memiliki pembuluh darah.

Organ seksual pun mempunyai pembuluh darah sehingga tidak luput dari komplikasi yang timbul dari hipertensi.

“Prinsipnya hipertensi akan mengganggu orang yang memiliki pembuluh darah, yang tidak punya cuma rambut. Maksudnya adalah semua yang ada pembuluh darahnya termasuk organ seksual akan berubah,” ucap dia dalam seminar “waspada Hipertensi pada Generasi Milenial” di Jakarta.

Baca Juga: Grup KPop ASTRO Akan Tampil di Birukan Langit Indonesia Festival 2022, KVIBES Juga Hadirkan UN1TY, dll

“Obat-obatan pun, sebagian ya tidak seluruhnya, apalagi obat-obat lama akan berpengaruh pada aktivitas seksual. Makanya itu yang harus di manage dengan baik. Dia (hipertensi) itu biang kerok dari semua masalah. Padahal bisa kita kendalikan sebelum dia mengendalikan kita,” lanjutnya.

Dia menjelaskan ketika seseorang sudah terkena hipertensi, maka dia harus segera periksa masalah kesehatan lainnya seperti jantung dan ginjal.

Baca Juga: Han So Hee Posting Lukisan yang Membuat Penggemar Khawatir Tentang Kondisinya

“Orang dengan hipertensi harus tetap diperiksa jantungnya, jangan-jangan sudah membesar, juga harus diperiksa ginjalnya jangan-jangan ada kebocoran,” pungkasnya.

dr. Tunggul menyarankan bagi para penderita hipertensi harus bisa mengontrol pola target dan teratur dalam mengkonsumsi obat. Jika tidak, maka akan terjadi komplikasi seperti gagal ginjal dan jantung.

Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Tetapkan Tarif Integrasi MRT-LRT-TransJakarta Maksimum Rp10 Ribu

“Hipertensi yang bisa dikontrol dengan baik tidak akan menyebabkan gagal ginjal. Jadi betul-betul berobat dan mencapai target. Orang yang sudah minum obat belum aman. Kita harus bersama-sama mencapai target yang harus lebih rendah,” tutur dr. Tunggul.***

Editor: Sutrisno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x