Network
Cianjurpedia.com – Saat ini kata overthinking sering muncul untuk menggambarkan rasa ketakutan dan prasangka yang suka menyerang pikiran diri sendiri.
Menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Wahyu Aulizalsini A, M.Psi, Psikolog mengatakan rasa itu tidak bisa rasional dan intens, sehingga mampu mengganggu kebahagiaan berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari.
“Apa jadinya jika ada seseorang yang dalam hidupnya selalu diliputi rasa curiga sampai berlebihan, tentu itu menandakan ada yang salah pada dirinya, terlebih jika dirinya sendiri tidak bisa membuktikan apakah prasangka dia terhadap orang tersebut benar atau hanya semacam praduga saja. Tentu hal ini akan membuat diri sendiri dan orang yang dicurigai merasa tidak nyaman,” ucap Wahyu, dikutip dalam keterangan tertulis.
Dia juga menambahkan, ada beberapa dampak dari prasangka buruk, pertama adalah hati selalu merasakan cemas, gelisah dan tidak tenang.
Baca Juga: Sinopsis Unicorn, Drakor Baru Coupang Play, Lengkap dengan Daftar Pemeran dan Jadwal Tayang
“Terlalu larut pada prasangka buruk akan membuatmu larut pada rasa cemas, gelisah dan tak tenang. Karena memelihara emosi negatif dalam diri juga akan membuat aura jiwamu menjadi negative,” ucap Wahyu.
Dampak selanjutnya adalah membuat permusuhan dan jiwa yang merasa kesepian.
Menurut dia, prasangka buruk yang sering dipelihara akan membuat diri sendiri merasa kesepian, jiwa juga menjadi hampa dan kosong.
Ada beberapa cara untuk mengatasi overthinking seperti prasangka buruk dan ketakutan.
Pertama adalah cobalah untuk tetap berpikir positif.
“Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah berpikir positif, sambil mencerna dan menggali kembali informasi. Dengan berpikir positif, kita hanya akan melihat kebaikan dari orang lain sehingga prasangka-prasangka tidak menyenangkan itu pelan-pelan akan hilang,” jelas Wahyu.
“Karena jika kita tidak memiliki informasi yang valid, selamanya kita akan berprasangka buruk terhadap sesuatu atau seseorang tanpa sebab yang jelas. Tentu hal itu akan merugikan diri sendiri dan orang lain,” lanjutnya.
Selanjutnya, perbanyak kegiatan yang bermanfaat untuk menekan pikiran negatif.
Baca Juga: Link Registrasi Online Jakarta Job Fair di Plaza Semanggi pada 30-31 Agustus 2022, Simak Langkah-langkahnya
Kerap cara yang sering dilakukan seperti bersenang-senang dengan diri sendiri (me time), menghabiskan waktu bersama keluarga/teman, maupun mengikuti kegiatan sosial yang mampu menjernihkan pikiran dari prasangka-prasangka buruk yang tidak menyenangkan.
Memperbanyak teman juga mampu menghilangkan overthinking, menurut Wahyu, cara ini bisa diterapkan agar individu mempunyai pandangan dan wawasan yang luas mengenai apa yang sedang dirasakan.
“Dengan memiliki banyak teman dan sudut pandang kita bisa menyortir prasangka apa yang bisa dipikirkan lebih jauh dan mana yang perlu dihentikan. Saat kita memiliki banyak teman tentunya rasa toleransi terhadap perbedaan akan muncul dalam diri kita, dalam hal ini kita juga bisa meminta saran terbaik. Itulah kenapa memperluas pergaulan bisa menekan prasangka buruk yang dirasakan,” imbuhnya.*
