Polisi Ringkus Pelaku Penembakan "Emak-emak" Di Semarang

22 Juli 2022, 16:34 WIB
Ilustrasi penembakan /Pixabay/Skitterphoto

Cianjurpedia.com - Kasus penembakan "emak-emak jemput anak sekolah" yang viral mulai menemukaN titik terang.

Rina Wulandari istri anggota TNI menjadi korban penembakan sepulang menjemput anaknya dari sekolah beberapa waktu lalu. Eksekusi sendiri terjadi di depan rumah korban.

Salah satu pelaku eksekutor telah ditangkap oleh pihak kepolisian di daerah Semarang.

Selain itu, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan sepucuk senjata yang digunakan oleh pelaku untuk menembak istri anggota TNI.

Baca Juga: Roy Suryo Diperiksa di Polda Metro sebagai Tersangka, Buntut Kasus Meme Stupa Candi Borobudur

"Tim Gabungan Polda Jawa Tengah menangkap salah satu penembakan istri anggota TNI," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar di Semarang, Jumat 22 Juli 2022.

Untuk identitas pelaku dan kronologis penangkapan pelaku masih belum dijelaskan oleh Irwan.

Sebelumnya pihak kepolisian berhasil menemukan dua sepeda motor yang digunakan oleh para pelaku.

Kawasaki Ninja diamankan di salah satu rumah di kawasan Mijen, Kota Semarang.

Sementara, sepeda motor Honda Beat ditemukan disalah satu rumah di kawasan Sayung, kabupaten Demak.

Kejadian yang Viral ini bermula dari Rina Wulandari istri anggota TNI ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya Jalan Cemara III, Banyumanik Kota Semarang, Senin 18 Juli 2022.

Baca Juga: Minyak Goreng Mulai Stabil, Mendag Pantau Harga di Pasar

Kapolrestabes Kompol Irwan Anwar mengatakan korban mengalami luka tembak di bagian perut.

"Dua tembakan Satu bersarang di perut korban" ungkap Irwan. Polisi mengungkapkan ciri-ciri dan peran empat pelaku penembakan korban.

Keempat pelaku menggunakan dua sepeda motor yaitu Kawasaki ninja dan Honda Beat seperti yang dikatakan Kombes Irwan.

Ciri-ciri keempat pelaku yang terekam CCTV di sekitar lokasi kejadian diketahui masing-masing pelaku yang berperan sebagai eksekutor.

Menggunakan helm yang biasa digunakan untuk motocross, bersepatu warna hitam merah serta menggunakan senjata jenis pistol.

Untuk peran dua pelaku lain yang mengendarai Honda Beat mengawasi lokasi kejadian saat eksekusi penembakan.

"Salah seorang pelaku berambut panjang" ujar Kombes Irwan.

Para pelaku yang diduga warga sipil ini selalu berkomunikasi melalui telepon selular sebelum eksekusi terjadi, hal ini terlihat di CCTV.

Baca Juga: Cegah Kekerasan Seksual pada Anak! Orang Tua Harus Lakukan Hal Ini

Dari informasi terakhir yang kami dapatkan dapat suami korban Koptu Muslimin pun menghilang selama 4 hari terakhir.

Kepala Kodam Penerangan (Kapendam) IV Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto menyatakan bahwa Kopral Dua Muslimin berstatus Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI).

Muslimin menghilang sejak hari kejadian hingga saat ini tidak bisa dihubungi oleh kerabat maupun keluarga.

Kapendam menyatakan apa yang dilakukan oleh Kopda Muslimin merupakan pelanggaran pidana militer***

 

Editor: Sutrisno

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler