Sejarah Polwan yang Berawal Dari 6 Polwan Pertama dari Ranah Minang

24 Agustus 2022, 17:49 WIB
Sejarah Polwan yang Berawal Dari 6 Polwan Pertama /www.twibbonize.com/


Cianjurpedia.com - Tanggal 1 September Indonesia memperingati Hari Polwan.D Dipilihnya tanggal tersebut sebagai HUT Polwan tidak bisa terlepas dari sejarah tentang 6 perempuan pertama yang di menjadi anggota Polwan pertama.

Berawal dari sulitnya para polisi untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban atau tersangka, atau saksi perempuan yang berkaitan dengan pemeriksaan fisik dalam menangani kasus.

Mereka sering meminta tolong kepada Pegawai Negeri Sipil perempuan atau sering juga meminta tolong pada istri-istri polisi untuk melakukan tugas pemeriksaan fisik.

Melihat situasi tersebut akhirnya organisasi perempuan dan organisasi perempuan Islam di Bukittinggi, Sumatera Barat, mengajukan proposal kepada pemerintah agar perempuan diikut sertakan dalam pendidikan Kepolisian.

Baca Juga: Hasil BWF World Championships Hari Ini, Minions Comeback, 3 Ganda Putra Melaju Mulus ke Babak 16 Besar

Setelah melalui pelatihan pendidikan Kepolisian pada tanggal 1 September 1948, 6 dari 9 siswa perempuan yang lolos pada tes penerimaan SPN atau Sekolah Polisi Negara Bukittinggi dinyatakan secara resmi menjadi anggota kepolisian wanita pertama yang ada di Indonesia mereka adalah :

• Mariana Mufti
• Nelly pauna Situmorang
• Rosmalina Pramono
• Dahniar Sukoco
• Jasmaniar Husein
• Rosnalia Taher

Namun pada tanggal 11 Desember 1948 pendidikan Inspektur Polisi Bukittinggi ditutup karena agresi militer Belanda II.

Pada 19 Juli 1950, Setelah diakuinya kedaulatan Indonesia, keenam polisi wanita tersebut kembali dipanggil untuk melanjutkan pelatihan mereka di SPN Sukabumi.

Selama menjalani pendidikan kepolisian mereka belajar tentang ilmu sosial dan pendidikan. Selain itu, mereka juga mempelajari bermacam-macam ilmu bela diri seperti Anggar, Ju jitsu, Judo, dan pendidikan militer lainnya.

Pada tanggal 1 Mei 1951 ke-6 polwan tersebut bertugas di jawatan kepolisian negara dan komisariat polisi Jakarta Raya mereka diberikan tugas khusus untuk menangani kasus yang berhubungan dengan wanita anak-anak dan masalah sosial lainnya.

Tugas awal polwan pada saat itu adalah mengusut atau memberantas dan mencegah kejahatan yang dilakukan, oleh, atau terhadap wanita, dan anak-anak.

Memberi bantuan kepada polisi untuk mengusut, dan memeriksa fisik kaum wanita yang tersangkut, atau terdakwa dalam suatu perkara.

Baca Juga: Kapolri Pastikan Istri Ferdy Sambo akan Diperiksa Pekan ini Sebagai Tersangka

Mengawasi dan memberantas pelacuran, perdagangan perempuan, dan anak-anak, adalah penetapan tugas pertama yang diterima oleh Polwan tersebut setelah selesai pendidikan.

Karena wanita yang terpilih setelah melalui proses seleksi tersebut semuanya berasal dari Ranah Minang selain tercatat sebagai polwan pertama di Indonesia mereka juga tercatat sebagai wanita pertama ABRI di tanah air kini karena telah pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel polisi atau Kombes.***

Editor: Sutrisno

Sumber: Museum Polri

Tags

Terkini

Terpopuler