Mengenal Lokananta, Studio Rekaman Pertama di Indonesia yang Bangun dari Tidurnya

1 Desember 2022, 19:21 WIB
Suara Asli Soekarno Saat Membacakan Teks Proklamasi Tersimpan di Lokananta, Bersama 53.000 Keping Piringan Hitam dan 5.670 Master Rekaman Bersejarah /Indonesia go id/

 

Cianjurpedia.com - Lokananta, studio rekaman pertama di Indonesia sedang menjalani proses revitalisasi dan ditargetkan menjadi commercial and creative hub bagi para pelaku ekonomi kreatif.

Dilansir dari akun Instagram @kementrianbumn, pada tanggal 27 November 2022 lalu, Menteri BUMN, Erick Thohir dan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming meninjau progres revitalisasi dan pengembangan Lokananta.

Selain itu di hari yang sama, diadakan pula gelaran musik Lokananta Reload yang menampilkan Padi Reborn, Efek Rumah Kaca, Endah Laras, dan artis-artis pendukung lainnya. Acara ini sebagai bentuk perayaan bangkitnya kembali studio musik Lokananta dari tidur panjangnya.

Setelah mengalami vakum selama beberapa waktu, di bulan September 2022 kemarin, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) berkolaborasi dengan PT Indah Karya (Persero), PP Urban, Andramatin, dan M Bloc Group, mendapatkan amanat dari Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk melaksanakan revitalisasi dan pengembangan aset Lokananta.

Revitalisasi ini mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Kementerian BUMN, Holding Danareksa, Pemprov Jateng, dan Pemkot Surakarta. Diharapkan, proses revitalisasi dapat selesai sesuai target pada Mei 2023.

Baca Juga: Gegara Bagi-bagi Hadiah Pada Pemain dan Kru 'A Journey to Love’ Liu Shishi Bikin Netizen Iri

Profil Lokananta, Studio Rekaman Pertama Sebagai Titik Nol Industri Musik Indonesia

Lokananta didirikan pada 29 Oktober 1956 atas inisiatif Raden Maladi, mantan Menteri Penerangan dan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menpora) di masa kepemimpinan Presiden Soekarno.

Di awal berdiri, Lokananta bernama Perusahaan Piringan Hitam Lokananta dan merupakan bagian dari Jawatan Radio Kementerian Penerangan Republik Indonesia. Fungsi utama Lokananta saat itu adalah menduplikasi bahan siaran dari Radio Republik Indonesia (RRI).

Namun sejak 2004, Lokananta menjadi aset milik Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), sebuah BUMN yang bergerak di bidang percetakan.

Studio musik yang berada di Kota Surakarta ini memiliki kualitas hasil rekaman sekelas studio Abbey Road yang mengorbitkan band legendaris, The Beatles. Bahkan nama musisi maestro seperti Waldjinah, Titiek Puspa, Gesang, Ismail Marzuki, Bing Slamet, Sam Saimun, hingga Glenn Fredly pernah merekam mahakaryanya di Lokananta.

Lokananta menyimpan sekitar 5000 arsip lagu nasional, termasuk memproduksi rekaman resmi pertama lagu kebangsaan Indonesia Raya versi 3 stanza aransemen Josef Cleber.

Baca Juga: Main Game di Google Doodle Hari Ini, Peringati Ulang Tahun Jerry Lawson, Bapak Perintis Game Modern

Lokananta sebagai warisan budaya dan pelopor industri musik nasional, akan terlahir kembali sebagai commercial and creative hub bagi para musisi, seniman, serta UMKM.

Proses revitalisasi akan memperbarui studio musik tertua di Indonesia ini, menjadi destinasi wisata seni yang memberikan wawasan musik melalui pertunjukan di amfiteater dan studio rekaman Lokananta Records, museum musik, merchandise dan pengelolaan kekayaan intelektual (IP), galeri UMKM, serta sentra kuliner.

"Kami coba bangkitkan lagi diawali dengan kegiatan Lokananta Reload, tetapi tentunya dengan proses bisnis yang baik supaya sesudah dibangun kemudian jangan mangkrak lagi. Hal ini prosesnya transparan," kata Erick seperti dikutip dari ANTARA, pada Kamis 1 Desember 2022.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: ANTARA Instagram BUMN

Tags

Terkini

Terpopuler