AstraZeneca, Pfizer dan Covax Akan Masuk Indonesia Tahun 2021

- 24 Desember 2020, 19:44 WIB
Ilustrasi Vaksin.
Ilustrasi Vaksin. /Pixabay

 

Cianjurpedia.com - Setelah vaksin Sinovac, pemerintah Indonesia akan mendatangkan vaksin AstraZeneca, Covax, dan Pfizer pada Kuartal II 2021.

Hal tersebut disampaikan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran langsung di kanal YouTube BNPB dengan tema "Outlook 2021 : Wajah Indonesia Setelah Pandemi" pada Kamis 24 Desember 2020 sore.

 

Airlangga yang juga menjabat Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengatakan bahwa pengadaan vaksin-vaksin tersebut sedang pada tahap pengadaan.

Baca Juga: Netizen Puji Song Ji Hyo 'Running Man' Saat Bantu Kim Jong Kook saat Terima Awards

"Akan ada vaksin-vaksin lain, apakah itu AstraZeneca atau pun Covax dan Pfizer, ini akan masuk kuartal II tahun depan. Dan pemerintah udah mengirim lagi letter of interest dan sedang dalam proses negosiasi dan akan ada finalisasi," jelasnya.

Termasuk Sinovac yang sudah tiba di Indonesia sejak awal Desember, pemerintah telah mempersiapkan anggaran pengadaan vaksin corona hingga Rp73 triliun. 

Baca Juga: Indonesia Kirim Balik 79 Kontainer Berisi Limbah B3

Kemudian pada Januari 2021 akan tiba kembali sebanyak 1,8 juta dosis vaksin dari Sinovac.

Ada pula vaksin dalam bentuk bahan baku yang bakal diproduksi secara mandiri sebanyak 15 juta dosis.

Selain itu, pemerintah juga mengikuti COVAX, yakni program distribusi vaksin dari WHO.

Baca Juga: Akibat Tim Labkesda Jabar Banyak Terpapar Covid-19 Cianjur Kurangi Swab Test 65 Persen

"Dari COVAX pemerintah sudah dapat komitmen 10 persen. Ini yang sedang dikejar mengenai waktu. Dari segi dana, pengadaan, akses, seluruhnya sudah disediakan oleh pemerintah," tegas Airlangga.

Dalam kesempatan itu, Airlangga menambahkan pemerintah juga sudah mendapatkan akses terhadap vaksin lain yakni Moderna.

Baca Juga: Tarif Langganan Platform Streaming, Ini Perbandingannya

Meski akan terus berdatangan berbagai jenis vaksin corona, Airlangga menegaskan semuanya harus tetap menunggu izin pemakaian darurat dari BPOM.

"Tetap kuncinya EUA (emergency use authorization) dari BPOM yang masih menunggu data dari Brazil," tutupnya.***

Editor: Sutrisno

Sumber: Youtube BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah