Masyarakat Harus Waspada Menghadapi Dampak La Nina

- 31 Desember 2020, 12:19 WIB
ilustrasi musim hujan.*
ilustrasi musim hujan.* /Joel /Pixabay

Cianjurpedia.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG mengatakan,  sebanyak 85 persen dari zona musim di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan menjelang akhir Desember 2020.

Sementara itu, fenomena La Nina--anomali iklim global yang ditandai oleh suhu permukaan laut Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya-- yang terjadi sejak awal Oktober 2020 diprakirakan berlangsung hingga Mei 2021.

Kedua kondisi tersebut mempengaruhi curah hujan di wilayah Indonesia. 

Baca Juga: Inilah 9 Drama Korea yang Dikabarkan akan Menemani di Sepanjang Tahun 2021

Menurut Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia pada bulan Juni-Juli-Agustus.

Pada bulan September-Oktober-November, La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia.

Sedangkan pada Desember-Januari-Februari serta Maret-April-Mei, La Nina mempengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

Baca Juga: Polisi Sekat 11 Titik Perbatasan Masuk Jakarta Saat Malam Tahun Baru, ini Daftarnya

Menurut BMKG, saat terjadi La Nina curah hujan umumnya meningkat 20 persen hingga 40 persen dibandingkan dalam keadaan normal. 

Namun, ada juga daerah-daerah yang peningkatan curah hujannya melampaui 40 persen akibat La Nina.

Seperti diketahui, La Nina kuat terjadi pada tahun 2010, bagian wilayah Indonesia seperti Sumatera bagian selatan, Jawa, bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan sebagian Kalimantan menghadapi curah hujan ekstrem tinggi, terutama pada periode Maret-April-Mei hingga September-Oktober-November.

Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Bau Badan Tidak Sedap

Dikutip dari Antara, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan, hingga Maret 2021 musim hujan diprakirakan masih bersifat "normal" sampai "atas normal" dan cenderung lebih basah dibandingkan dengan musim hujan tahun lalu.

Menurut dia, beberapa daerah berpotensi menghadapi curah hujan dengan kategori tinggi, 300 sampai 500 mm per bulan, selama periode enam bulan ke depan.

Baca Juga: Jalan Sudirman – Thamrin Ditutup Pada Malam Pergantian Tahun, Periksa 20 Ruas Jalan Yang Dialihkan.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal memerinci, curah hujan tinggi pada Januari hingga April 2021 berpeluang terjadi di bagian barat Sumatera, sebagian besar Jawa, sebagian Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), bagian tengah-utara Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Pada Mei hingga Juni 2021, curah hujan tinggi berpotensi mengguyur bagian utara Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat bagian utara, dan Papua bagian tengah.

Baca Juga: AM Hendrorpriyono Peringatkan Organisasi Pelindung Eks FPI Tunggu Giliran

Menurut prakiraan BMKG, secara umum curah hujan pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2021 berkisar 200 sampai 500 mm per bulan atau cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pada tahun 2020. 

Namun demikian, sebagian Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua diprakirakan bisa mendapatkan curah hujan bulanan lebih dari 500 mm per bulan.

Baca Juga: Pemeriksaan Belum Rampung, Polisi Perpanjang Masa Penahanan Rizieq Shihab

BMKG memprakirakan pada tahun 2021 beberapa daerah menghadapi peningkatan curah hujan 40 persen hingga 80 persen dibandingkan pada tahun 2020.

Peningkatan curah hujan 40 persen sampai 80 persen berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan Timur dan Utara, wilayah Sulawesi kecuali Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara, serta Papua Barat dan sebagian Papua.

Baca Juga: Front Persatuan Islam Pengganti FPI Lahir Dideklarasikan oleh 19 Tokoh

Peningkatan curah hujan meningkatkan peluang terjadinya banjir pada Januari sampai Maret 2021, khususnya di Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.***


Editor: Sutrisno

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah