Bukan Tsunami, BMKG Jelaskan Penyebab Banjir di Pesisir Manado, Sulawesi Utara Kemarin

- 18 Januari 2021, 17:55 WIB
Ombak besar masuk dalam kawasan perekonomian diwilayah pesisir Manado. Hingga sebabkan Kerusakan
Ombak besar masuk dalam kawasan perekonomian diwilayah pesisir Manado. Hingga sebabkan Kerusakan /Tangkap layar Vidio /

Cianjurpedia.com – Pada Minggu 17 Januari 2021 sejak sore hingga malam hari di media social Twitter ramai beredar video ombak besar yang menghantam wilayah peisisir pantai di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Sejumlah video yang diunggah oleh warganet tersebut memperlihatkan ombak besar yang naik hingga ke jalan raya. Bahkan, hingga masuk ke dalam sebuah mall besar di kota tersebut.

Meski sempat menimbulkan kepanikan pada warga setempat, namun menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) penyebab banjir akibat ombak besar tersebut bukanlah tsunami. Fenomena ini disebabkan oleh kejadian cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia. Oleh karena itu masyarakat diimbau tidak panik.

Baca Juga: Tiga Instruksi Presiden Jokowi dalam Penangangan Banjir Kalimantan Selatan

"Peristiwa naiknya air laut yang menyebabkan banjir terjadi di Pesisir Manado kemarin merupakan salah satu kejadian cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia. Jadi masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu mengungsi, tapi tetap waspada dan terus memantau serta memperhatikan update informasi cuaca terkini dari BMKG," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Senin 18 Januari 2021 sebagaimana dikutip dari infopublik.id.

Eko menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor, antara lain angin kencang dengan kecepatan angin maksimum 25 Knot yang berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Laut Sulawesi, Perairan utara Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud dan Laut Maluku bagian utara dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter - 4,0 meter.

Bersamaan dengan itu juga adanya pengaruh kondisi pasang air laut maksimum di wilayah Manado yang menunjukan peningkatan pasang maksimum harian setinggi 170 - 190 cm dari rata-rata tinggi muka air laut (Mean Sea Level/MSL) pada pukul 20.00 - 21.00 WITA.

Baca Juga: 5 Kecamatan di Cirebon Terendam Banjir

Berdasarkan analisis gelombang diketahui bahwa arah gelombang tegak lurus dengan garis pantai sehingga dapat memicu naiknya air ke wilayah pesisir.

"Akumulasi kondisi di atas yaitu gelombang tinggi, angin kencang di pesisir dan fase pasang air laut maksimum yang menyebabkan terjadi kenaikan air laut sehingga mengakibatkan banjir yang terjadi di Manado," jelasnya.

Halaman:

Editor: Sutrisno

Sumber: Twitter infopublik.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x