"Tahun ini kami anggarkan Rp1,5 triliun lebih untuk penanganan banjir, pengurukan lahan dan lain-lain. Cuma kan belum bisa dieksekusi karena ini masih di awal tahun," katanya saat meninjau kondisi korban banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Minggu 21 Februari 2021.

Basri mengatakan dana penanggulangan banjir tersebut dialokasikan untuk penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan banjir seperti pembebasan lahan, normalisasi sungai serta saluran hingga operasional petugas lapangan.
Baca Juga: Nih Cara Bayar e-Tilang Serta Daftar Dendanya

Menurut Basri, dana tersebut dipastikan segera diserap pada tahun ini mengingat sejumlah wilayah di Jakarta kembali dikepung banjir akibat air kiriman serta hujan lebat dalam tiga hari terakhir.

Berdasarkan peninjauan ke sejumlah lokasi terdampak banjir, penyebab utama musibah tersebut karena sejumlah infrastruktur yang disiapkan Pemprov DKI untuk mengantisipasi banjir tidak berfungsi optimal.

Salah satunya mesin pompa di beberapa tempat mengalami kerusakan. "Beberapa mesin pompa dipaksa bekerja hingga akhirnya rusak," kata Basri, politisi dari Fraksi Partai Golkar.
Baca Juga: Facebook Umumkan Hapus Halaman Utama Militer Myanmar

Selain itu, beberapa titik tanggul di sepanjang aliran sungai jebol akibat volume air yang terlalu besar. "Ada tanggul pecah dan jebol. Itu akan jadi evaluasi DPRD dan Pemprov DKI. Harus dieksekusi tahun ini anggarannya agar tidak terulang lagi (banjir)," katanya.

Secara umum, katanya, upaya mitigasi banjir yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan beserta jajaran telah berlangsung optimal.

Salah satunya berada di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur. Pada lokasi yang menjadi langganan banjir luapan Sungai Ciliwung hampir setiap tahun itu, kali ini bebas banjir.
Baca Juga: Seorang Pria Mendapat Semprotan Desinfektan di Wajah Saat Batuk, Sebabkan Kedua Matanya Sakit

"Contoh di Kampung Pulo. Tahun lalu banjir dan Golkar pernah turun juga ke situ. Hari ini tidak terjadi banjir karena pompa nyala. Itu kuncinya," katanya.***