IDAI Kembali Mengeluarkan Rekomendasi Terkait PTM Terbatas untuk Anak Sekolah, Berikut yang Harus Diperhatikan

- 3 Januari 2022, 08:21 WIB
Ilustrasi PTM Terbatas 2022 - Kapan Sekolah Tatap Muka Dimulai 2022? Simak SKB 4 Menteri Tentang Pembelajaran Tatap Muka di Tahun 2022
Ilustrasi PTM Terbatas 2022 - Kapan Sekolah Tatap Muka Dimulai 2022? Simak SKB 4 Menteri Tentang Pembelajaran Tatap Muka di Tahun 2022 /Abdul Rosyid/Portal Pati

Cianjurpedia.com – Pada tanggal 2 Januari 2022 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kembali mengeluarkan rekomendasi terkait Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas untuk anak sekolah. 

Seperti diberitakan sebelumnya, mulai hari ini Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas akan dilaksanakan bertepatan dengan hari pertama semester genap tahun ajaran 2021/2022.

Pelaksanaan PTM Terbatas ini telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Baca Juga: Mulai Senin 3 Januari 2022 Besok, Jakarta Akan Memulai Lagi Pelaksanaan PTM Terbatas untuk Anak Sekolah

Sesuai dengan SKB 4 Menteri tersebut, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas diwajibkan oleh pemerintah kepada seluruh satuan pendidikan baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi di seluruh daerah paling lambat semester genap tahun ajaran 2021/2022.

Kebijakan ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan capaian vaksinasi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan lansia serta level PPKM di daerah sekolah.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, mengutip laman www.idai.or.id, IDAI mengeluarkan rekomendasi dengan pertimbangan bahwa telah ditemukannya kasus varian Omicron di tanah air, adanya kebijakan pembelajaran tatap muka, sudah diaplikasikannya beberapa inovasi metode pembelajaran oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan, serta betapa pentingnya proses pendidikan anak usia sekolah.

Baca Juga: Manfaatkan Masa Libur Sekolah Anak dengan Melakukan Rekomendasi IDAI Berikut Ini

Selain itu, IDAI juga mempertimbangkan adanya peningkatan kasus COVID-19 pada anak di Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Afrika. Sebagian besar kasus anak yang terinfeksi merupakan anak yang belum menerima vaksin COVID-19.

Halaman:

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: IDAI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x