Sekilas Tentang NFT, Penyebab Banyak Orang Unggah Swafoto di Platform OpenSea, Seperti Ghozali

- 18 Januari 2022, 12:40 WIB
Ilustrassi NFT. Ini pengertian NFT yang buat Ghozali viral.
Ilustrassi NFT. Ini pengertian NFT yang buat Ghozali viral. /Unsplash.com/Tezos

Cianjurpedia.com – Minat masyarakat terhadap Non Fungible Token (NFT) semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir ini.

Dilansir dari Antaranews, data dari DappRadar menunjukkan bahwa pada kuartal III tahun 2021, penjualan Non Fungible Token (NFT) mencapai 10,7 miliar dolar AS (Rp152 triliun) di dunia. 

Padahal sebelumnya pada kuartal I penjualan NFT baru mecapai 1,2 miliar dolar AS (Rp17 triliun) dan kuartal II sebesar 1,3 miliar dolar AS (Rp18,5 triliun).

Baca Juga: Bahaya Swafoto dengan KTP Elektronik Termasuk Menjadi Non-Fungible Token, Beresiko Jadi Korban Penipuan

Sementara di Indonesia aset digital NFT masih tergolong baru. Aset digital ini semakin dikenal masyarakat sejak sosok Ghozali viral karena berhasil mendapatkan banyak uang di marketplace Non Fungible Token (NFT), OpenSea.

Kebiasaannya melakukan swafoto sejak 2017 tersebut kemudian diunggah menjadi Non-Fungible Token (NFT) dan laku terjual hingga mendapat keuntungan yang menggiurkan. Lantas apakah Non-Fungible Token (NFT) tersebut?

Pengertian NFT atau Non Fungible Token ini merupakan token atau akta yang mewakili kepemilikan barang unik di dunia digital. Secara sederhananya, NFT ini merupakan sertifikat kepemilikan.

Baca Juga: Buruan Klaim Kode Redeem Free Fire FF Hari ini, Selasa 18 Januari 2022, Sabet Hadiah Keren dan Menarik Lainnya

NFT ini biasanya melekat pada aset/barang digital biasanya berupa gambar, karya seni, barang koleksi, cuplikan video, album musik, tiket suatu acara, bahkan hingga tanda tangan.

Sebagian besar NFT adalah bagian blockchain Ethereum. Eutherem sendiri merupakan cryptocurrency. Oleh karena itu mereka unik dan langka serta sulit untuk dipalsukan karena keamanan dan kepemilikannya dijamin dengan blockchain.

Investor digital memanfaatkan aset digital NFT demi menghasilkan uang dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Harga jual dari NFT tersebut tergantung dari faktor subjektif seperti kualitas dan kreativitas dari seseorang sehingga terkadang harga barang menjadi tidak rasional.

Baca Juga: Episode Terakhir Layangan Putus Tayang Lebih Cepat dari Biasanya di WeTV, Berikut Cara Menontonnya!

Sebuah NFT tunggal dapat dibeli dan dijual beberapa kali. Tetapi pembeli harus membayar biaya royalti kepada pemilik atau pencipta asli pada setiap penjualan. Biaya royalti yang dikenakan biasanya sekitar 10 persen.

Jika ini membeli atau menjual produk berbentuk NFT maka masyarakat harus memiliki akun di marketplace NFT seperti OpenSea, Enevti, Paras.id, TokoMall, Artsky, hingga Baliola.

Setelah itu, masyarakat harus memiliki dompet digital mata uang kripto yang sesuai dengan platform yang digunakan untuk transaksi jual beli NFT. Seperti OpenSea yang menggunakan mata uang jenis Ethereum untuk bertransaksi.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x