Network
Cianjurpedia.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini tengah merebak ke sejumlah hewat ternak, khususnya sapi potong, yang ada di Indonesia cukup membuat masyarakat heboh.
Pasalnya, sebentar lagi umat muslim akan menghadapi perayaan idul Adha, yang mana tentu saja komoditas ternak hewan berkaki empat seperti sapi, domba, maupun kambing, akan banyak dicari orang untuk dijadikan hewan qurban.
Melansir PRFMNEWS, pada Selasa 17 Mei 2022, menurut drh. Pranyata Tangguh Waskita selaki Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jabar, untuk menanggulanginya dengan menekan jumlah penyebaran PMK di Indonesia ini seluruh stakeholder terkait harus terlibat dengan cepat dan cermat.
Baca Juga: Hasil SEA Games 2021 Bulutangkis, Febby/Ribka Bawa Indonesia Satu Langkah Lagi Menuju Medali Emas
"Ini satu hal yang harus kita sikapi dan harus cepat, dan tidak hanya sendiri dari PDHI saja, dari kementerian pertanian saja, tapi semua stakeholder dalam bidang ini harus bisa bekerja sama," ujar Pranyata saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel.
Sejumlah hewan ternak kaki empat di wilayah Indonesia seperti Yogyakarta, Gresik, Aceh dan beberapa daerah lainnya saat ini susah mulai terturar PMK.
Pranyata menjelaskan, demi menekan jumlah penyebaran PMK pada sejumlah hewan ternak di Indonesia, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, mulai dari karantina atau lockdown, hingga penyembelihan sementaraz agar tidak menular.
"Sebetulnya beberapa protokol yang harus kita lakukan itu ada beberapa tahapan seperti karantina ketika masuk ke negara kita. Kalau misalnya itu tidak bisa maka kita harus melakukan pemusnahan atau pemotongan terbatas untuk tidak menularkan ke yang lain," ujarnya.
