Sadis! Pembunuhan Berantai Komplotan Dukun Palsu Terkuak saat Sekeluarga di Bekasi Keracunan

- 20 Januari 2023, 16:35 WIB
Ilustrasi Mayat. Sadis! Pembunuhan Berantai Komplotan Dukun Palsu Terkuak saat Sekeluarga di Bekasi Keracunan
Ilustrasi Mayat. Sadis! Pembunuhan Berantai Komplotan Dukun Palsu Terkuak saat Sekeluarga di Bekasi Keracunan /Miju/Pixabay

 

Cianjurpedia.com – Berawal dari penemuan sekeluarga yang tergeletak di dalam rumahnya pada minggu lalu karena mengalami keracunan di daerah Bantargebang, Bekasi, membuat kasus pembunuhan berantai menjadi terkuak. 

Dalam kasus pembunuhan berantai dan berencana ini, tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, di antaranya Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M. Dede Solehudin, yang masing-masing memiliki peran berbeda-beda. 

Ketiga pelaku merupakan komplotan tindak kejahatan penipuan yang berujung pembunuhan. Dan dari hasil penyelidikan, penemuan korban di Bekasi bukanlah yang pertama, di wilayah lain ternyata para pelaku pernah melakukan aksi serupa sejak lama. 

Pelaku Duloh berperan menjadi dukun palsu, dan mengaku kepada korban memiliki kemampuan dapat meningkatkan kekayaan. Sedangkan tersangka Aki bertugas untuk mencari korban. Dan pelaku Dede bertugas mengumpulkan dana. 

Baca Juga: LPSK Kecewa atas Tuntutan JPU kepada Bharada E sebagai JC yang Mengungkap Pembunuhan Brigadir J

"Duloh menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk mampu meningkatkan kekayaan, lalu kemudian menyuruh Aki untuk mencari korban,” kata Irjen Pol Fadil Imran, selaku Kapolda Metro Jaya, melansir PMJ NEWS, pada Jumat 20 Januari 2023. 

Dalam kasus pembunuhan Sekeluarga yang terjadi di Bekasi, salah satu pelaku merupakan suami korban, dan satu pelaku lainnya adalah saudara korban yang turut meminum racun namun hanya sedikit dan sempat mendapatkan perawatan.

Dalam kejadian di Bekasi, tiga orang meninggal dunia akibat keracunan, diantaranya  Maemunah, Ridwan Abdul Muis dan Riswandi. Dan satu orang yang selamat yakni Neng Ayu Sulistiawaty, masih dalam perawatan di Rumah Sakit. 

Berdasarkan hasil penyelidikan dan pencarian polisi, ditemukan tiga lubang di dekat rumah pelaku Duloh berisikan kerangka korban dari aksi pembunuhan berantai lainnya di daerah Cianjur, Jawa Barat.

Dalam ketiga lubang tersebut ditemukan empat kerangka manusia. Lubang pertama berisi kerangka anak kecil, diduga atas nama Bayu umur 2 tahun.  

Sedangkan di lubang yang kedua ditemukan dua kerangka tulang, yang diduga atas nama Noneng dan Wiwik. Dan lubang ketiga berisi kerangka tulang yang diduga bernama Farida. 

Baca Juga: Pembunuh Mayat Tanpa Identitas di Pinggir Jalan di Tangerang Berhasil Dibekuk Polisi, Pelakunya 2 orang

Disamping itu, berdasarkan pengakuan pelaku masih ada satu korban lain yang masih dalam pencarian dan belum terungkap identitasnya. 

Untuk menghilangkan jejak, satu korban dibuang ke laut di daerah Garut, Jawa Barat. Yang kemudian jasadnya ditemukan oleh warga dan sudah dikuburkan dengan layak. 

Adapun modus para pelaku adalah menipu korban, dengan tujuan ingin mengambil keuntungan dari berpura-pura menjadi dukun sakti yang dapat meningkatkan kekayaan, yang diperankan oleh Duloh.  

Dan setelah pelaku Aki berhasil menemukan korban, mereka diambil uangnya dengan diberi janji-janji kesuksesan. 

Namun ketika para korban tak kunjung sukses akhirnya mereka menagih kepada pelaku. Dan disinilah kemudian pelaku melakukan aksi pembunuhan dengan cara diracun. 

“Duloh yang kemudian mengeksekusi para korban dengan cara mengajak ke rumahnya, dikasih minum racun. Dan orang yang mengetahui pun dianggap berbahaya akan dihilangkan. Itu penjelasannya,” ujar Fadil.

Baca Juga: Ditemukan Mayat Tanpa Identitas dengan Luka di Kaki Serta Leher di Pinggir Jalan Daerah Tangerang

“Ada janji dan motivasi palsu, kemudian ada janji dan motivasi kepada target, setelah ditagih maka kemudian para korban ini yang sudah tertipu dihilangkan nyawanya,” tambahnya.

Para pelaku kemudian beraksi kembali di Bekasi dengan modus yang sama, hingga akhirnya kejahatan pembunuhan berantai yang sadis ini terkuak dari hasil penyelidikan polisi. 

“Di situlah penyelidik melakukan pendalaman, hasil pemeriksaan para tersangka mengakui memang pernah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus operandi yang sama,” tuturnya.***

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x