Yuk, Kenali 10 Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan di Indonesia! Mulai Dari Aceh Hingga Papua

- 21 Maret 2023, 10:17 WIB
Ilustrasi : Tradisi Ramadan mulai dari Aceh hingga Papua.
Ilustrasi : Tradisi Ramadan mulai dari Aceh hingga Papua. /mohamed_hassan/Pixabay

 

Cianjurpedia.com - Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi dari Sabang hingga Merauke. Sebagai negara dengan jumlah umat Islam yang tinggi, tentunya masing-masing keragaman tersebut menciptakan aneka tradisi atau kebiasaan unik tersendiri menjelang bulan Ramadhan.

Berbagai tradisi jelang Ramadhan tersebut dapat ditemui hampir di setiap daerah di Indonesia. Bahkan sebagian besar masih terjaga kelestariannya hingga ratusan tahun.

Supaya lebih mengenal ragam budaya umat muslim di Tanah Air, berikut 10 tradisi istimewa jelang bulan suci Ramadhan yang unik namun sangat bermakna:

  1. Nyorog 

Masyarakat Betawi umumnya melakukan tradisi nyorog jelang Ramadhan. Tradisi ini merupakan kegiatan membagikan bingkisan pada anggota keluarga atau tetangga terdekat, biasanya dilakukan oleh orang yang lebih muda pada orang yang lebih tua. Tujuan dari nyorog adalah untuk meminta restu kelancaran ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan.

Baca Juga: Cuaca Wilayah Jawa Timur Cukup Bervariasi, Ada yang Cerah namun 4 Daerah Ini Berpotensi Hujan Petir 

  1. Megengan 

Masyarakat Surabaya dan sekitarnya memiliki tradisi unik jelang bulan puasa, yaitu megengan.

Megengan merupakan kegiatan memakan kue apem sebagai bentuk menyucikan diri. Penyebutan apem mirip dengan pelafalan kata afwan dari Bahasa Arab, yang berarti maaf.

Selain memakan kue apem, masyarakat juga melakukan tahlilan untuk mendoakan orang-orang yang telah tiada.

  1. Megibung

Walau mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu, namun ada tradisi jelang puasa yang dilakukan oleh umat muslim di Pulau Dewata, tepatnya di Karangasem, yaitu tradisi megibung. 

Megibung merupakan acara makan bersama yang diselingi dengan obrolan ringan. Dalam satu jamuan makan megibung, biasanya akan diikuti oleh 4-7 orang.

  1. Jalur Pacu

Ada pula tradisi unik jelang Ramadhan di daerah Riau, yaitu disebut jalur pacu. Tradisi ini mirip dengan pesta rakyat.

Jalur pacu disambut dengan suka cita oleh masyarakat, mereka akan beramai-ramai memenuhi sungai untuk melihat perlombaan dayung. Perlombaan ini akan diakhiri dengan tradisi balimau kasai, yang artinya bersuci menjelang matahari terbenam sampai malam hari.

Baca Juga: 25 Link Twibbon Ucapan Selamat Puasa Ramadhan 2023, Berikut Cara Memasangnya di Medsos atau WhatsApp

  1. Malamang dan Balimau

Tradisi jelang Ramadhan ini dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat.

Makanan menjadi bagian penting dalam tradisi malamang. Sesuai namanya,masyarakat akan beramai-ramai membuat lamang atau lemang yang terbuat dari ketan. Kemudian membagikan lamang/lemang tersebut kepada kerabat dekat.

Selain malamang ada pula tradisi balimau, yaitu tradisi mandi menggunakan jeruk nipis ini dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di dekat sungai atau sumber air.

Balimau sudah dilakukan selama berabad-abad. Tradisi ini bertujuan membersihkan diri secara lahir dan batin.

  1. Meugang

Masyarakat Aceh memiliki tradisi unik untuk menyambut bulan Ramadhan, yaitu meugang. Tradisi ini berupa kegiatan memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga dan anak-anak yatim piatu.

Masyarakat akan menyembelih kurban berupa kambing atau sapi, hampir mirip seperti momen Iduladha.

Meugang diyakini masyarakat Aceh akan membawa kebaikan dan keberkahan atas semua nikmat yang dirasakan selama 11 bulan sebelum Ramadhan. Bisa dikatakan Meugang adalah salah satu bentuk bersyukur.

  1. Ziarah Kubro

Masyarakat Palembang melakukan tradisi ziarah kubro sebelum bulan Ramadhan. Pada tradisi ini, akan dilakukan ziarah ke makam para leluhur dan juga ulama.

Biasanya tradisi ini dilakukan di pemakaman Kawah Tengkurep 3 Illir, di sinilah para ulama besar Palembang dimakamkan.

  1. Suro'baca

Suro'baca adalah tradisi jelang Ramadhan di Makassar ini masih dilestarikan secara turun temurun oleh suku Bugis. Acara ini biasanya dilakukan pada akhir bulan Syaban atau menjelang bulan Ramadhan.

Suro'baca adalah acara makan bersama sekaligus silaturahmi, yang biasanya diisi dengan berdoa bersama dan diakhiri dengan ziarah ke makam para leluhur.

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Puasa 1 Ramadan 1444 H Pada Kamis 23 Maret 2023, Apa Itu Hisab Hakiki Wujudul Hilal?

  1. Mohibadaa

Di Gorontalo ada sebuah tradisi unik, yaitu mohibadaa. 

Mohibadaa merupakan kegiatan membalurkan ramuan rempah tradisional pada wajah (masker). Tujuannya untuk menjaga kondisi kulit, karena saat berpuasa kulit akan terasa kering. Apalagi cuaca di Gorontalo sangat panas.

Rempah yang digunakan sebagai masker adalah tepung beras, kencur, kunyit, dan bangle. Masyarakat yang hendak melakukan tradisi ini dapat membeli paket rempah yang sudah banyak dijual di pasar tradisional.

  1. Bakar Batu

Umat muslim di Jayapura juga menyambut Ramadhan dengan tradisi unik yang disebut bakar batu.

Tradisi ini dinamakan bakar batu, karena akan ada setumpuk batu yang dibakar hingga panas, kemudian ditumpukkan berbagai bahan makanan, seperti daging ayam, kambing, sapi, dan umbi-umbian. Tumpukan makanan ini kemudian ditutup lagi dengan batu panas hingga matang.

Tradisi bakar batu diyakini sebagai kegiatan silaturahmi dan saling memaafkan sebelum Ramadhan tiba.***

 

 

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x