Network
Cianjurpedia.com - Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pandemi Covid-19, salah satunya dengan rencana pengadaan vaksin virus tersebut. Saat ini vaksin Covid-19 telah memasuki tahap uji klinis fase 3.
Berbagai kandidat vaksin masih dalam pengembangan yang prosesnya dikawal dan diawasi dengan ketat oleh Badan POM. Hal ini untuk memastikan keamanan dan keampuhan sebelum izin penggunaannya dikeluarkan.
Pada periode 19-30 September 2020, Kementrian Kesehatan RI bekerja sama dengan Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) melakukan survei daring dengan melibatkan 115.000 responden yang berasal dari 34 propinsi, yang mencakup 508 kabupaten/kota. Survei yang juga mendapatkan dukungan penuh dari UNICEF dan WHO ini bertujuan untuk memahami pandangan, persepsi dan perhatian masyarakat terkait vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Lirik Lagu Black Mamba aespa dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Salah satu temuan menarik dalam laporan hasil kajian survei yang dipublikasikan di laman covid19.go.id pada hari Selasa (17/11/2020) tersebut adalah bahwa 65% responden bersedia menerima vaksin namun menolak mengeluarkan uang untuk membayar biaya vaksin Covid-19.
Baca Juga: Heboh! Sosok Putih Misterius yang Diduga Pocong Muncul di Drama Korea Start Up
Kemauan membayar terendah berasal dari kelas masyarakat yang tergolong miskin dan rentan. Sedangkan kemauan membayar tertinggi berasal dari responden yang tergolong kelas atas. Kesimpulan lain yang dilaporkan adalah bahwa sebagian besar responden mungkin tidak bersedia membayar atau tidak dapat membayar vaksin jika harganya di atas Rp 100.000,-
Baca Juga: Daniel Mananta Pamit dari Indonesian Idol, Selamat Datang Boy William
Sementara itu, responden yang menolak vaksin Covid-19 memiliki kekhawatiran akan keamanan dan efektivitas vaksin. Disamping juga kekhawatiran mengenai kehalalannya.
