Setelah Piala Sudirman 2023, China Berhasil Rebut Piala Thomas dan Uber 2024, Kegigihannya Patut Dicontoh

6 Mei 2024, 10:09 WIB
Ilustrasi. Piala Thomas dan Uber. /ilustrasi-Malanghits.com/

 

Cianjurpedia.com - China berhasil menyabet gelar Piala Sudirman 2023, Piala Thomas dan Uber 2024 secara bersamaan untuk pertama kalinya sejak 2012. Di final Thomas dan Uber Cup 2024, kedua tim mengalahkan Indonesia pada Minggu, 5 Mei 2024.

Berlaga di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, tim Thomas China menyusul kemenangan tim Uber yang lebih dulu menaklukkan Indonesia dengan skor 3-0.

Sementara, tim Thomas China memberikan kejutan di sesi terakhir, satu-satunya kegagalan adalah di tunggal putra kedua, di mana tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengancam akan menginspirasi kebangkitan Indonesia.

Namun, kebangkitan itu tak terwujud, karena He Ji Ting dan Ren Xiang Yu tak pernah membiarkan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana secercah pun. Pasukan China telah menguasai seluruh markas, dan Bagas serta Fikri tertinggal sejak awal dan tidak pernah pulih. Di final Thomas Cup 2024, China menang 3-1 atas Indonesia.

Baca Juga: Taiwan Meraih Medali Thomas Pertamanya, di Semifinal Thomas Cup 2024 akan Melawan Indonesia

Momen kemenangan He Ji Ting dan Ren Xiang Yu untuk China di Thomas Cup 2024

Shi Yu Qi kembali memimpin dari depan, dan dia melakukan hal yang sama terhadap Anthony Sinisuka Ginting seperti pada tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia di semifinal Thomas Cup 2024. 

Ginting mendapatkan momennya di game pembuka, namun saat tembakan terbaiknya terus datang dari lawan yang selalu menebak-nebaknya di setiap putaran dan belokan, pemain Indonesia itu sepertinya menemui jalan buntu. Segalanya menjadi menurun di set kedua saat ia merosot menjadi 1-15, pukulan telak di game kedua mencerminkan apa yang terjadi pada Lee Zii Jia sehari yang lalu.

Ketelitian China dalam menangani setiap situasi yang mungkin terjadi sekali lagi terlihat pada ganda putra pertama, yang sebagian besar merupakan pertandingan dengan skor 50-50. Namun, meski Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto unggul tipis, lawan mereka Liang Wei Keng/Wang Chang entah bagaimana menemukan cara untuk menyalip mereka. Ini adalah contoh lain dari kemampuan China untuk bangkit dari krisis.

“Ada tekanan besar pada kami,” kata Wang Chang seperti dikutip dari BWF hari ini, Senin 6 Mei 2024. 

“Kami kalah kemarin dan lawan kami bermain sangat baik. Ini final Piala Thomas pertama kami dan kami mampu meraih kemenangan, pengalaman ini tak terlupakan dan perasaan ini akan tetap melekat pada kami untuk waktu yang lama,” lanjutnya.

Di sisi lain, hanya Jonatan Christie yang menunjukkan kegigihan dan ketenangan menahan gerak maju China. Hampir kehilangan keunggulan yang cukup besar di game ketiga melawan Li Shi Feng, Jonatan menolak menyerah. Ia sempat menyerahkan tongkat estafet kepada Bagas dan Fikri, namun mereka tidak pernah berhasil mencapai target kemenangannya.

Jonatan Christie membuat Indonesia tetap hidup dalam turnamen Thomas Cup 2024. Kendati demikian, Indonesia harus puas menjadi runner up dan belum berhasil membawa kembali Piala Thomas ke Tanah Air.

“Sama halnya dengan terakhir kali melawan India, ketika saya berada di nomor tunggal kedua dan skornya sama. Ketika saya bermain di lapangan, saya ingin mengatur diri saya sendiri agar tetap fokus dan melakukan yang terbaik. Semoga maksud saya dapat memacu semangat juang Bagas-Fikri. Saya ingin mereka melakukan yang terbaik dan membuat negara kita bangga,” ujar Jonatan.***

 

Editor: Mayang Ayu Lestari

Sumber: BWF

Tags

Terkini

Terpopuler