- Hanya pebulu tangkis dari China, Jepang, dan Korea yang pernah menang di tunggal putri menyusul kemenangan petenis Prancis Pi Hongyan pada 2002;
- Selain itu, Pi adalah satu-satunya pemain Prancis di daftar kehormatan. Unggulan kedua ganda campuran Thom Gicquel/Delphine Delrue, dapat memperluas daftar itu, setelah mencetak emas;
- Lakshya Sen memiliki insentif untuk bergabung dengan sesama pemain tunggal putra Arvind Bhat di antara juara India;
- Dengan undian peringkat 2 dunia, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, Jepang berpeluang mengakhiri penantian mereka untuk meraih kejayaan di ganda campuran. Sebab merupakan satu-satunya kategori yang belum mereka menangkan;
- Watanabe dan Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo bisa menjadi pemain pertama yang sukses di dua nomor kategori sejak Ko Sung Hyun di tahun 2016, yaitu ganda putra dan ganda campuran. Nasib Watanabe bergantung langsung pada Ko, bersama Eom Hye Won, yang merupakan lawannya di babak pembukaan;
- Sementara Kaneko (ganda putra 2018 bersama Takuto Inoue) dan Watanabe (ganda putra 2019 bersama Hiroyuki Endo), baru saja memenangkan gelar tunggal. Matsumoto meraihnya 9 tahun lalu di ganda putri bersama Ayaka Takahashi;
- Kemenangan juga akan membuat pemenang 2017-2018 Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, menjadi pasangan putri pertama dalam lebih dari setengah abad yang menyelesaikan treble. Danes Anne Flindt/Pernille Molgaard Hansen adalah yang terakhir melakukannya pada tahun 1972;
Standout Stat: namun di antara semua kekuatan bulu tangkis tersebut, penantian Indonesia untuk naik podium adalah yang terlama, yaitu 20 tahun sejak gelar ganda putra Flandy Limpele/Eng Hian.***