Bumi Sangkuriang, Markas Kalangan Menak yang Kini Bisa Dipakai Semua Kalangan

24 November 2020, 12:10 WIB
Bumi Sangkuriang /Instagram @bumisangkuriang

 

Cianjurpedia.com - Bumi Sangkuriang merupakan salah satu tempat peninggalan sejarah di Kota Bandung yang masih terjaga. Pada 1957, Bumi Sangkuriang digunakan oleh Societeit Concordia, sebuah perkumpulan yang beranggotakan orang-orang Belanda atau pribumi dari kalangan menak. Perkumpulan yang berdiri sejak 29 Juni 1879 ini dulu bermarkas di Gedung Concordia yang kini dikenal dengan nama Gedung Merdeka. 

Perkumpulan tersebut pindah karena pemerintah Republik Indonesia (RI) memerlukan dan mengambil alih Gedung Concordia untuk dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika. Sebagai gantinya, Societeit Concordia diberi tanah seluas 25.670 m2 di daerah Ciumbuleuit, tepatnya di Jalan Kiputih No. 12 Bandung.

Di sanalah, Societeit Concordia kembali membangun gedung barunya. Gedung yang dibangun oleh NV de Concurrent Bandung ini selesai dan mulai digunakan pada Desember 1957. Akan tetapi, pada 1958, gedung Societeit Concordia berubah nama menjadi Country Club Concordia. 

Baca Juga: Eks. Pabrik Roti Valkenet di Bandung Kini Menjadi Hotel Mewah

Dikarenakan semakin memburuknya hubungan politik pemerintah RI dengan kerajaan Belanda, pada Februari 1958, orang-orang Belanda yang tinggal di Indonesia pulang ke negerinya, termasuk anggota Country Club Concordia. Oleh sebab itu, kepemilikan dan pengelolaan Country Club Concordia diteruskan oleh anggota-anggotanya yang berkebangsaan Indonesia.

Atas usulan Presiden RI pertama, Soekarno, nama perkumpulan dan gedung Country Club Concordia pun diubah menjadi Balai Pertemuan (BP) Bumi Sangkuriang. Selain beberapa kali pernah berubah nama, BP Bumi Sangkuriang juga pernah mengalami masa-masa sulit. Perkumpulan ini mengalami dua kali masa sangat sulit, yaitu pada periode 1960-1962 dan 1966-1970.

Kala itu, jumlah anggota hanya tinggal 1/3 dari semula, gaji karyawan sampai 3 bulan terlambat bayar, kolam renang terbengkalai, jalan masuk dan pelataran parkir rusak berat, dan lain-lain. Namun, BP Bumi Sangkuriang kembali bangkit dan memperbaiki semua yang rusak. Pada 3 Februari 1985, Restoran Concordia diresmikan oleh Ketua Badan Pengurus Periode 1982-1985, Komar Andasasmita.

Baca Juga: Bandung Indah Plaza, Mall di Bandung dengan Keunikan Sejarahnya

Hingga kini, bangunan karya arsitek asal Belanda, Ir. Gmelig Meyling masih dapat dilihat dan digunakan semua orang dengan fasilitas yang lebih lengkap. Bangunan khas Belanda tersebut masih terawat dengan baik, sebagian besar arsitektur bangunannya masih sama seperti bangunan aslinya, hanya ada penambahan sedikit di beberapa tempat. 

Misalnya pada jumlah kamar, sebelumnya Bumi Sangkuriang digunakan sebagai guesthouse dengan enam kamar, sekarang menjadi hotel dengan 25 kamar. Lalu, lobi bundar yang sebelumnya terbuka diubah menjadi tertutup, serta tempat bowling yang kini dialihfungsikan sebagai tempat fitnes, dan lain-lain.

Baca Juga: Bangunan Rumah Makan Dapur Dahapati di Bandung, Peninggalan Pangeran Paribatra

Selain hotel, restoran dan tempat perkumpulan BP Bumi Sangkuriang, bangunan ini juga sekarang digunakan untuk acara pernikahan, outbond, ulang tahun, dan acara besar lainnya.

Tidak hanya gedungnya yang masih dapat dinikmati semua orang, perkumpulan yang sudah beberapa kali ganti nama itu juga masih aktif hingga sekarang. Pada 26 Februari 2011, Paguyuban Pelestarian Budaya pun memberikan penghargaan Bandung Heritage Awards kepada bangunan bernilai sejarah ini. Mereka memasang sebuah prasasti di bagian lobi bangunan yang bertuliskan, “Bangunan ini adalah Cagar Budaya yang dilestarikan sebagai aset sejarah kota Bandung”.***

Editor: Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler