Masjid-Masjid Bersejarah di Sekitar Nabawi, Erat Kaitannya Dengan Kisah Rasulullah dan Para Sahabat

2 Februari 2022, 17:21 WIB
Masjid Nabawi di Kota Madinah /Pixabay / Konevi

Cianjurpedia.com - Selain Nabawi, Kota Madinah juga menyimpan banyak peninggalan islam berupa masjid-masjid bersejarah.

Masjid-masjid tersebut memiliki nilai sejarah yang tidak lepas dari kisah Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Beberapa masjid di antaranya terletak tidak jauh dari Nabawi.

Berikut sejumlah masjid bersejarah di sekitar Masjid Nabawi.

Baca Juga: Sejarah Kabah Dari Masa Nabi Adam Hingga Rasulullah, Dulu Bentuknya Bukan Kubus

Salah satu masjid terdekat dari Nabawi adalah Masjid Ali Bin Abi Thalib. Masjid ini terletak di Jalan Al-Munakhah, sekitar 300 meter dari arah barat Masjid Nabawi.

Masjid berukuran 35x9 meter itu dulunya merupakan tempat tinggal Ali bin Abi Thalib. Menurut riwayat, masjid ini pernah digunakan Rasulullah untuk salat Id, kemudian dinisbatkan kepada Ali.

Masjid Ali dibangun pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz di Madinah pada 87-93 Hijriah atau 706-712 Masehi. Selanjutnya, masjid direnovasi beberapa kali, salah satunya tahun 1411 Hijriah atau 1990 Masehi.

Masjid Ali dibangun dengan batu basal dan dicat dengan warna putih. Dinding sebelah timurnya dihias dengan batu berwarna hitam.

Baca Juga: Mengenal Kebesaran Sejarah Islam Lewat Museum Al Quran dan Asmaul Husna di Madinah

Di sebelah barat daya Masjid Nabawi, terdapat Masjid Abu Bakar As-Shiddiq. Rasulullah SAW juga pernah melaksanakan salat Id di masjid ini, dan diteruskan oleh Abu Bakar di saat masa kekhalifahannya.

Masjid Abu Bakar Shiddiq dibangun pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz pada 87-93 Hijriah atau 706-712 Masehi.

Selanjutnya masjid direnovasi pada masa Sultan Utsmany, Mahmud II pada 1254 Hijriah atau 1838 Masehi. Seperti kebanyakan masjid di Madinah, Masjid Abu Bakar Shiddiq juga berbentuk persegi panjang.

Di arah timur Masjid Abu Bakar terdapat teras persegi panjang dari utara ke barat dengan panjang mencapai 13 meter dan lebar 6 meter. Pintu dari arah utara menghampar ke halaman Masjid Al-Ghamamah yang juga masjid bersejarah di sekitar Nabawi.

Baca Juga: Sejarah Perluasan Masjidil Haram Dari Masa ke Masa, Sekarang Kapasitasnya 4 Juta Orang

Masjid Al-Ghamamah terletak di barat daya Masjid Nabawi, berjarak 500 meter dari Bab As-Salam. Masjid yang dibangun pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ini merupakan tempat terakhir Rasulullah melaksanakan salat Id.

Dinamakan Al Ghamamah, karena konon saat Nabi melaksanakan khutbah, ada awan (Ghamamah) yang menaungi Nabi dari sinar matahari.

Masjid Al Ghamamah pernah direnovasi oleh Sultan Mamalik, Hasan bin Muhammad Qalawun Ash-Shalihi tahun 761 H.

Baca Juga: Inilah 5 Peristiwa Besar di Bulan Rajab, Dari Isra Miraj hingga Pembebasan Palestina

Selanjutnya, masjid juga beberapa kali direnovasi di antaranya pada masa Sultan Inal, tahun 861 H, serta masa pemerintahan Sultan Utsmany, Abdul Majid pada 1275 Hijriah atau 1859 Masehi.

Masjid Al Ghamamah berbentuk persegi panjang dan dibangun dengan batu basal berwarna hitam, sedangkan dinding bagian dalam dan cekungan kubah bercat putih.

Tiang-tiang penyangga masjid dipoles dengan warna hitam sehingga memberikan kesan yang cantik pada masjid dengan dua warna serasi.

Dari masjid-masjid peninggalan Rasulullah dan para sahabatnya, Masjid Umar bin Khattab terletak agak berjauhan dengan Nabawi. Jaraknya sekitar 650 meter, barat daya Masjid Nabawi.

Baca Juga: Sebentar Lagi Bulan Rajab, Yuk Simak Jadwal Puasa Rajab Beserta Bacaan Niat dan Keistimewaannya

Pembangunan Masjid Umar diinisiasi oleh Syamsuddin Muhammad bin Ahmad As-Salawi pada 850 Hijriah. Masjid ini kemudian direnovasi oleh Sultan Mahmud II pada 1254 Hijriah. Putra Sultan Mahmud II, Sultan Abdul Majid I melanjutkan renovasi masjid ini pada 1255 Hijriah.***

Editor: Fitrah Ardiansyah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler