Sejarah GOR Pajajaran Bandung, Tempat Lahir Para Atlet Tangguh

- 15 Desember 2020, 10:50 WIB
GOR Pajajaran Bandung
GOR Pajajaran Bandung /Google Street View

Namun, pemakaman Sadang Serang dan Tamansari kini sudah tidak ada karena diganti oleh permukiman dan kampus perguruan tinggi. Sementara ketika komplek pemakaman di Kebon Jahe dibongkar, kerangka jenazah Berenschot termasuk salah satu yang dipindahkan ke Ereveld Pandu. 

Baca Juga: Pemakaman Pandu, Salah Satu Pemakaman Tertua di Kota Bandung

Pada 8 Januari 1975, GOR Pajajaran diresmikan oleh Mayor Jenderal Solihin G.P. yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Dari awal dibangun hingga sekarang, berbagai pertandingan daerah atau nasional sudah banyak dilakukan di GOR ini. 

Bangunan GOR yang dapat menampung 3.000 penonton ini tidak banyak perubahan, kayu-kayu masih tetap kokoh menopang bangunan tersebut. Namun, pada tahun 2009 lintasan di stadion atletik yang awalnya berbahan gravel (campuran pasir dan tumbukan batu merah) diubah menjadi berbahan lapisan karet atau sintetis. 

Lapangan sintetis berstandar internasional ini diresmikan pada 31 Januari 2009 oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Dan GOR Pajajaran menjadi satu-satunya sarana olahraga di Bandung yang memiliki stadion atletik dengan lintasan sintetis.

Kawasan sarana olahraga Pajajaran ini mulanya hanya terdiri dari GOR Pajajaran dan Stadion Atletik yang dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kota Bandung. Akan tetapi, pada tahun 1985, KONI Jawa Barat menambah bangunan baru di kawasan tersebut, yaitu GOR Tri Lomba Juang. 

Tak hanya itu, dengan bertambahnya kebutuhan akan fasilitas olahraga untuk pertandingan maupun yang lainnya, beberapa bangunan baru pun kemudian dibangun di kawasan sarana olahraga Pajajaran. Beberapa bangunan baru yang dibangun oleh KONI Jawa Barat itu di antaranya, GOR Sasakawa, Wisma Atlet, dan sarana olah raga anggar yang baru saja dibangun pada tahun 2012. 

Baca Juga: Pasar Baru, Pasar Tertua di Bandung

Dari GOR inilah banyak lahir atlet-atlet tangguh, seperti atlet voli, basket, atau cabang olahraga lainnya. Gedung ini sering digunakan untuk menerpa atlet-atlet yang bergabung dalam pemusatan latihan, baik skala daerah atau nasional.

Meski demikian, GOR Pajajaran tidak hanya digunakan untuk para atlet atau pertandingan tetapi banyak juga masyarakat yang menggunakannya baik untuk berolahraga ataupun sekadar menghirup kesejukan dari rimbunnya pepohonan di kawasan GOR. Dewasa ini olah raga bukan hanya sekadar kegiatan untuk menyehatkan tubuh melainkan menjadi gaya hidup bagi tiap individu.

Halaman:

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x