Geologi Bandung, Museum Tentang Aspek Kebumian Satu-satunya di Indonesia

- 20 Desember 2020, 15:10 WIB
Museum Geologi Bandung
Museum Geologi Bandung /Google Street View

Saat perang dunia ke-2, sekitar tahun 1941, perkembangan museum terkena dampak langsung. Gedung tersebut dijadikan markas angkatan udara pemerintah kolonial Belanda. Akibatnya, berbagai koleksi dan peragaan dipindahkan ke Gedung Pensioen Fonds (kini Gedung Dwiwarna) dan tak sedikit dari koleksi tersebut rusak bahkan hilang.

Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, Museum Geologi difungsikan kembali dengan nama yang berbeda, yakni “Kogyoo Zimusho”, kemudian berganti menjadi “Chishitsu Chosasho”. Sayangnya, pengelolaan museum kurang mendapat perhatian, bahkan terkesan diabaikan. Keadaan seperti ini masih berlangsung selama perang kemerdekaan. 

Baca Juga: Kisah Dibalik Nama Jalan Asep Berlian Kota Bandung

Usai kemerdekaan Republik Indonesia, Museum Geologi  mulai menggeliat. Tepatnya pada 22 Februari 1952, saat museum ini dikelola Djawatan Pertambangan Republik Indonesia, penataan dimulai kembali. Namun, penataan secara menyeluruh baru dilaksanakan pada tahun 1998, melalui kerjasama pemerintah Indonesia dengan Jepang. Museum pun sempat ditutup hingga Juli 2000 dan pembukaan kembali Museum Geologi seperti sekarang dilakukan secara resmi pada Agustus 2000 oleh Megawati Soekarnoputri, wakil Presiden RI saat itu.**

Halaman:

Editor: Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x