Sejarah Stasiun dan Terowongan Lampegan Cianjur, Enak loh Buat Ngadem Sambil Menikmati Suasana Pedesaan

- 29 September 2020, 19:30 WIB
Terowongan Lampegan yang terletak di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
Terowongan Lampegan yang terletak di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. /CIANJURPEDIA/Eno

Nyi Sadea Penghuni Terowongan Lampegan

Salah satu kisah yang tidak bisa dipisahkan dari Terowongan Lampegan adalah misteri hilangnya penari bernama Nyi Sadea.

Saat peresmian pada 1882 Pemerintah Hindia Belanda berupaya mengadakan pesta. Peresmian itu dihadiri oleh orang-orang berpengaruh.

Pada malam harinya, ­Ja­watan Kereta Api mengundang Nyi Sadea bersama dengan grup kesenian ronggengnya.

Nyi Sadea merupakan penari ronggeng terkenal asal Cianjur pada masanya. Ia diyakini memiliki paras yang cantik dengan kulit putih yang diwarisi dari salah satu kakeknya yang berdarah Belanda.

"Para pejabat Hindia Belanda pusat dari Batavia dan Priyangan pun hadir. Bahkan, tampak Gubernur Hindia Belanda yang saat itu dijabat oleh Cornelis Pijnacker Hordik, termasuk Bupati R.A.A. Prawiradireja," seperti dikutip dari buku Kisah Tanah Jawa (2018:11).

Malang bagi Nyi Sadea, usai meronggeng, se­seorang mengajaknya pergi dan sejak itu dia tak pernah kembali.

Hilangnya Nyi Sadea yang tidak seorangpun tahu rimbanya memunculkan cerita-cerita beraroma mistis di kalangan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Cara Alami Agar Merpati Cepat Giring Keras

Sebagian masyarakat di sana yakin, perempuan itu dibunuh untuk dijadikan tumbal. Sejak saat itu Nyi Sadea sering beredar sebagai mahluk halus yang menjadi penghuni goib terowongan Lampegan.

Halaman:

Editor: Sutrisno

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x