Rupiah Masih Melemah, Pasar Perkirakan The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 75 Basis Poin pada Rabu 15 Juni 2022

14 Juni 2022, 10:42 WIB
Rupiah Masih Melemah, Pasar Perkirakan The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 75 Basis Poin pada Rabu 15 Juni 2022. //indonesia.go.id

Cianjurpedia.com – Selasa 14 Juni 2022, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan antarbank di Jakarta, masih bergerak melemah.

Rupiah bergerak melemah sebesar 0,46 persen atau sebanyak 68 poin dari Rp14.682 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin, menjadi Rp14.750 per dolar AS.

Pada Senin, 13 Juni 2022, rupiah ditutup melemah sebesar 0,89 persen atau sebanyak 129 poin ke posisi 14.682 per dolar AS dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.553 per dolar AS.

Baca Juga: Jadwal Pelayanan SKCK untuk Wilayah Kota Bekasi Hari Ini Selasa 14 Juni 2022

Hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.650 hingga Rp14.750 per dolar AS.

Perkiraan pergerakan rupiah tersebut diperoleh berdasarkan keterangan dari analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama di Jakarta pada Selasa, 14 Juni 2022, sebagaimana yang dikutip oleh Cianjurpedia dari Antara.

Revandra mengatakan bahwa isu resesi AS masih mendorong pelemahan rupiah 

Isu resesi tersebut semakin kencang setelah laporan inflasi AS bulan Mei yang dirilis pada Jumat, 10 Juni 2022, menunjukkan angka yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 8,6 persen.

Baca Juga: Sentimen The Fed Kembali Menguat Picu Nilai Tukar Rupiah Melemah

"Hal ini membuat dolar sebagai mata uang safe haven lebih menarik, terlihat dari indeks USD yang naik menembus 104 akibatnya rupiah semakin tertekan," tuturnya.

Pasar memperkirakan Bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada Rabu, 15 Juni 2022, terbesar dalam hampir tiga dekade.

Investor pun bersiap untuk kenaikan suku bunga yang agresif tersebut. Begitu pula dengan kemungkinan resesi.

Baca Juga: Pelanggan Rumah Tangga dengan Daya Listrik di atas 3.500 VA Bersiap, Tarif Listrik Naik per 1 Juli 2022

Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun naik ke posisi 3,377 persen yang menunjukkan bahwa investor khawatir jalur pengetatan yang cepat akan merugikan pertumbuhan dan mungkin membawa resesi.***

Editor: Hanif Hafsari Chaeza

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler